Liputan6.com, Jakarta Demi memperkuat imunitas tubuh di tengah wabah Corona COVID-19, Anda tidak harus membeli vitamin dan multivitamin di apotek atau toko obat lain. Cukup dengan memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan.
"Tidak harus beli vitamin dan multivitamin di apotek dan toko obat. Kita kan kaya sayur mayur dan buah-buahan. Dari makanan tersebut banyak mengandung vitamin," ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto saat konferensi pers secara Live di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
"Makanlah buah-buahan dan sayur dengan cukup. Nah, tidak harus buah impor. Apapun buahnya, nilai gizinya juga ada."
Advertisement
Selain vitamin, Yuri mengingatkan, untuk terus melakukan pemantauan diri sendiri. Jika merasa diri sakit dapat berkonsultasi ke tenaga kesehatan. Cara berkonsultasi pun tidak harus datang langsung ke fasilitas kesehatan.
"Ingin berkonsultasi ke tenaga kesehatan, tidak harus keluar rumah sekarang. Lewat media daring (layanan telemedik/telemedicine) bisa diakses untuk berkonsultasi dengan dokter dan interaktif," tambah Yuri.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
20 Layanan Telemedik
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) memanfaatkan telemedik yang berbasis internet. Pelayanan ini terkait penyediaan informasi edukasi dan kesiapsiagaan hingga berkonsultasi secara interaktif.
Dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, dari 12 layanan telemedik, kini bertambah menjadi 20 layanan telemedik.
20 layanan telemedik yang bekerja sama untuk pencegahan COVID-19, yaitu Gojek, Grab, Halodoc, SehatQ, GrabHealth, DokterSehat, Link dan Link Sehat, Klikdokter, MouDok dan Mau Periksa, Sociomile dan Ripple10, YesDok, Prosehat, Perawatku, KlinikGO, Alodokter, Docquity, Qlue, Iykra, Jovee dan Lifepack, dan Eureka AI.
Kehadiran layanan telemedik untuk meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri dan physical distancing dapat lebih efektif. Diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif COVID-19.
"Bagi masyarakat yang berisiko tinggi pengidap COVID – 19, layanan ini terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat maupun rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo.
Advertisement