Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan persediaan alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis yang menangani pasien COVID-19 diperkirakan hanya cukup sampai Selasa (31/03).
Padahal sampai dengan akhir pekan lalu, jumlah ketersediaan APD di rumah sakit rujukan nasional infeksi itu 259 full set.
Baca Juga
Menurut Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman, perkiraan itu diperoleh dari jumlah kamar tidur di ruang perawatan pasien COVID-19 yang baru terisi 40 persen. Sehingga kata Kamaruzzaman, jumlah APD yang telah dipakai di RSHS mencapai 104 full set.
Advertisement
"APD itu 18 set per hari per pasien harusnya. Karena satu hari itu minimal harus ada tiga shift. Karena kasihan kalau ada satu dokter minta 24 jam disitu, kalau dibuka dia harus buang dan ganti baru lagi kan gitu. Nah untuk tiga shift, jadi satu hari itu standarnya 18 set. Jadi masing-masing satu pasien itu akan didatangi atau dibantu oleh lima tenaga kesehatan kan," kata Kamaruzzaman melalui telepon, Bandung, Senin, 30 Maret 2020.
Kamaruzzaman menyebutkan lima tenaga medis yang menangani seorang pasien COVID-19 adalah dokter, perawat, konsulen termasuk tenaga medis pendukung penyedia makanan dari instalasi gizi. Belum terhitung petugas kebersihan ruangan khusus di ruang perawatan COVID-19.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Dapat kiriman dari 4 vendor
Kamaruzzaman mengaku, meski persediaan APD tinggal satu hari lagi, pasokan alat tersebut dipastikan akan teratasi karena RSHS memiliki mitra tetap untuk penyediaannya.
"Kita kan punya vendor nih yang mengirim. Tapi karena keterbatasan produksi dia mengirimnya tidak banyak. Namun kita terus mendapatkan distribusi dari empat vendor itu. Jumlahnya belum tentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya datang 10 - 20 full set ya kita ambil," ujar Kamaruzzaman.
Kamaruzzaman mengatakan terdapat pula bantuan dari masyarakat yang mengiriman APD dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan serupa yang diperoleh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu sebanyak 1000 full set APD, dijelaskan oleh Kamaruzzaman telah habis dipakai.
RSHS berpendapat bahwa pemberian bantuan atau ketersediaan APD, seharusnya melihat kapasitas dan jumlah pasien yang dirawat di suatu rumah sakit. Karena tanpa APD yang baik atau sesuai standar, maka pelayanan dan penanganan medis pasien COVID-19 tidak akan prima. Selain itu akan membahayakan kepada para petugas media yang merawat.
Advertisement