Liputan6.com, Jakarta Kesibukan keluarga, khususnya di perkotaan, membuat kurangnya waktu bersama orangtua dan anak. Maka dari itu, gerakan untuk tetap di rumah demi mencegah penyebaran COVID-19 adalah waktu yang tepat untuk melakukan berbagai hal bersama.
"Stay at Home yang ada saat ini merupakan suatu kesempatan bagi keluarga bagaimana bisa bersama kembali," kata Astrid Gonzaga Dionisio, Child Protection Specialist UNICEF Indonesia pada Kamis (2/4/2020).
Baca Juga
"Di mana keluarga bisa ngobrol bersama tidak dibatasi oleh gadget-nya, bisa melakukan kegiatan bersama, membangun satu teamwork bersama, bisa makan bersama, bisa beribadah bersama," kata Astrid dalam konferensi persnya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta.
Advertisement
Menurut Astrid, dengan menetapnya keluarga di rumah bersama-sama untuk mencegah COVID-19, banyak hal bisa dilakukan yang selama ini terhalang oleh waktu dan kesibukan.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Kesempatan Merajut Komunikasi
Astrid mengatakan, realitas keluarga di perkotaan saat ini menunjukkan bahwa orangtua seringkali tak bisa menghabiskan waktu dengan anaknya karena harus bekerja.
"Stay home saat ini merupakan satu kesempatan untuk kita merajut komunikasi yang baik dengan anak-anak kita dan dengan keluarga kita," tambahnya.
Dia menambahkan, yang menjadi tantangan bagi orangtua saat ini adalah apakah mereka siap untuk secara penuh membuat anak-anak merasa senang meskipun berada di dalam rumah saja.
Beberapa tantangan tersebut terkait dengan kebosanan, saat belajar, serta fasilitas yang tersedia di rumah, khususnya mereka yang berada dalam kelompok keluarga rentan.
"Dengan demikian, kita ingin sekali spirit gotong royong walaupun di dalam memperhatikan social distancing, memperhatikan standar operasional prosedur kaitan untuk bagaimana melakukan pencegahan (COVID-19), support pada keluarga, terutama mereka yang rentan, sangat dibutuhkan," kata Astrid.
Advertisement