Liputan6.com, Jakarta Astrid Gonzaga Dionisio Child Protection Specialist Unicef Indonesia mengatakan pelaksanaan sosial distancing adalah kesempatan bagi orang tua untuk lebih dekat dengan anak. Dalam konferensi pers Kamis (2/4/2020) bagi sebagian orang tua hal ini menjadi tantangan tersendiri.
“Ini saatnya keluarga bisa membangun team work, makan bersama, beribadah bersama. Padahal selama ini, hal itu sulit untuk kita lakukan, terutama keluarga di perkotaan,” katanya.
Kebanyakan orang tua yang bekerja meninggalkan rumah di pagi hari saat anak belum bangun dan kembali di malam hari saat anak sudah tidur.
Advertisement
“Stay home merupakan suatu kesempatan untuk merajut komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga . Namun, ada banyak tantangan, apa kita siap berperan sebagai orang tua, mengatasi kebosanan anak, dan menjadi pengajar?”
Simak Video Berikut Ini:
Dari Istana Bogor Jawa Barat hari Minggu (15/3), Presiden Joko Widodo meminta seluruh rakyat Indonesia tetap bersikap tenang menghadapi penyebaran virus Corona atau Covid-19. Ia pun mengimbau warga belajar, bekerja dan beribadah di rumah.
Telepon Bantuan
Bagi orang tua yang tidak biasa mengurus anak, hal ini dapat menyulitkan, kata Astrid. Bahkan, kekerasan pada anak bisa saja terjadi di dalam keluarga.
Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah melakukan berbagai kegiatan bersama. Menyediakan fasilitas online pun penting untuk menjaga anak tetap terhubung dengan sekolah dan bisa mendapat pelajaran daring dengan baik.
Tidak dapat diaksesnya pelajaran online karena fasilitas tidak memadai dapat menyebabkan anak ketinggalan pelajaran. Menurut Astrid hal ini juga dapat memicu terjadinya bullying.
“Berikan pujian dan hal positif bagi anak.”
Dalam hal ini pemerintah telah menyediakan layanan untuk bertanya. Orang tua dapat menelepon pelayanan sosial anak dari Kementerian Sosial di nomor telepon 1500771 atau di alamat https://www.covid19parenting.com/.
Advertisement