Sukses

Anggota Keluarga yang Perlu Diungsikan Sementara Saat Isolasi Mandiri

Saat isolasi mandiri, ada anggota keluarga yang perlu diungsikan sementara.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksanaan isolasi mandiri untuk mencegah penularan Corona COVID-19 sangat dianjurkan. Apalagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang memiliki ciri-ciri demam atau riwayat demam, batuk atau pilek, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara yang memiliki transmisi lokal COVID-19 harus isolasi diri.

Hal yang harus diperhatikan dalam isolasi mandiri di rumah dilihat dari anggota keluarga.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Achmad Yurianto menyampaikan, apabila ada anggota keluarga yang rentan berisiko terpapar Corona perlu diungsikan sementara.

"Anggota keluarga yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, seperti lanjut usia (lansia), yang sedang dalam masa pengobatan penyakit kronis (penyakit diabetes/gula, riwayat tumor/kanker), perlu diungsikan sementara," jelas Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/2020) dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Kalau ada anggota keluarga yang memiliki penyakit autoimun atau kondisi pernapasan yang tidak prima pun perlu diungsikan."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Jarak di Rumah

Ketika melakukan isolasi mandiri di rumah, setiap anggota keluarga harus menjaga jarak. Orang yang bersangkutan masih boleh berada di tengah keluarga. Namun, menjaga kontak fisik dan tidak boleh berjarak kurang dari dua meter dari anggota keluarga yang lain.

"Harus pakai masker terus, supaya percikan ludahnya tertahan di masker," Yuri menerangkan.

Isolasi mandiri bertujuan untuk melindungi masyarakat yang sehat agar tidak tertular virus COVID-19.

Isolasi mandiri tidak harus berkelompok, melainkan bisa satu orang di rumah, bersama anggota keluarga yang lain. Asalnya menggunakan alat makan sendiri, tidak kontak dekat dengan keluarga, dan pakai masker.

Selain itu, perlu juga memastikan individu yang melakukan isolasi mandiri tetap gembira. Ini karena perasaan stres sangat memengaruhi status imunitas seseorang.

"Kuncinya, isolasi mandiri bisa dimana saja, tapi harus membawa rasa tenang," imbuh Yuri.