Liputan6.com, Jakarta Pasien dan pengunjung RS Cipto Mangunkusumo Jakarta kini akan melihat pintu terpampang tulisan "Zona Merah." Zona merah dikhususkan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menjelaskan, zona merah memisahkan orang yang demam dan tidak demam.
Advertisement
"Nah, di pintu masuk zona merah terlihat petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) warna biru. Itu buat PDP dan ODP yang masuk ke sana," jelas Lies saat berbincang dengan Health Liputan6.com, Selasa (7/4/2020).
"Tujuannya apa zona merah? Ya, biar enggak tercampur dengan yang sehat. Dan yang masuk ke zona merah itu sudah pasti dia demam."
Adanya zona merah dan skrining suhu tubuh sebagai upaya RSCM mencegah penularan Corona COVID-19. Upaya ini baru diberlakukan RSCM kemarin (6/4/2020) hingga wabah Corona selesai.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Menuju Poliklinik Demam
Setelah pasien yang demam masuk ke zona merah, akan ada poliklinik demam. Dokter akan memeriksa lebih lanjut kondisi pasien.
"Kami upayakan pasien dan pengunjung yang demam itu bisa turun demamnya. Ada dokter yang akan mengecek di poliklinik demam," Lies menerangkan.
"Yang pasti diatasi dulu demamnya. Kalau sudah enggak demam, pasien baru boleh kembali melanjutkan konsultasi atau berobat ke dokter yang dituju."
Sejumlah poliklinik demam pun disiapkan, sehingga tidak terjadi tumpukan antrean.
"Enggak penuh kok poliklinik demamnya. Disiapkan beberapa poliklinik demam. Jadi, enggak ada namanya satu ruangan berjubel," ujar Lies.
Advertisement
Respons Demam
Pemeriksaan demam juga untuk mengecek, apakah orang yang bersangkutan mengarah pada gejala Corona COVID-19.
"Takutnya ada dugaan yang mengarah ke gejala Corona," tambah Lies.
Di hari pertama kemarin, lanjut Lies, ada sekitar 35 sampai 37 pasien yang masuk ke zona merah. Respons demam berasal dari riwayat penyakit yang dialami pasien.
"Kemarin yang masuk ke zona merah 35 sampai 37 orang. Bukan panas biasa. Misalnya, pasien kanker, dia ternyata panas saat hendak berobat," kata Lies.
"Ada juga orang yang mau cuci darah, tubuhnya panas."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement