Liputan6.com, Jakarta Sebuah ulasan menarik dalam blog mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Ia membahas mengenai obat Covid-19 yang dikembangkan China. Uniknya nama obat ini sepintas menyerupai penyedap rasa yakni Carrimycin.
Dahlan menuliskan, Carrimycin merupakan obat baru yang telah digunakan di 9 rumah sakit di 9 kota di Tiongkok.
Baca Juga
"Di sembilan rumah sakit itu pula uji klinis sudah dilakukan. Sejak awal Februari lalu. Terhadap 500 lebih relawan. Yang berumur antara 18 sampai 70 tahun," ujarnya, dalam blog Disway.
Advertisement
"Semua relawan uji coba itu harus penderita Covid-19. Mereka dibagi dalam banyak kelompok. Ada kelompok umur. Ada kelompok jenis kelamin. Ada pula kelompok stadium sakitnya: ringan, sedang, dan berat," katanya.
Tentu saja, pernyataan ini membuat siapapun penasaran. Apalagi di tengah wabah corona Covid-19 seperti ini, semua orang pasti ingin mengetahui kemampuan obat yang dapat menyelesaikan penyakit ini.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Obat diuji coba sejak Februari lalu
Dan benar saja, laman US National Library of Medicine mencatat obat Carrimycin ini ternyata sedang dalam proses uji klinis dan terdaftar sejak 27 Februari lalu. Artinya, obat ini sedang diuji coba pada beberapa pasien Covid-19. Dan tak lama lagi, jika ini berhasil, China pasti akan memproduksi secara masif.
"Novel coronavirus infectious disease (COVID-19) yang diinduksi oleh novel coronavirus (SARS-CoV-2) pada Desember 2019 telah mewabah di Wuhan. Hal ini dapat menyebabkan risiko epidemi di dunia. Karena COVID-19 adalah penyakit menular yang baru muncul, dan belum diakui secara ilmiah dan tidak ada obat yang efektif untuk pengobatan saat ini. Oleh karena itu, kami akan meluncurkan proyek ilmiah "Kemanjuran dan keamanan pengobatan Carrimycin pada 520 pasien dengan COVID-19 bertingkat secara klinis," tulis peneliti, seperti dikutip Clinicaltrials.gov.
Menurut keterangan dalam proposal penelitian, studi ini diprediksi akan selesai pada Februari 2020.
Advertisement