Liputan6.com, Jakarta Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Leo Varadkar ikut turun ke lapangan sebagai tenaga medis dalam menangani pandemi COVID-19 di negaranya. Diketahui, dia memiliki latar belakang sebagai seorang tenaga kesehatan.
Varadkar diketahui menawarkan diri untuk bekerja satu hari dalam seminggu sebagai dokter saat Irlandia menghadapi lonjakan infeksi COVID-19 pekan ini.
Baca Juga
"Banyak keluarga dan teman-temannya bekerja di layanan kesehatan. Dia ingin membantu bahkan dengan cara yang kecil," kata seorang juru bicara Varadkar seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu (8/4/2020).
Advertisement
Dikutip dari People, PM 41 tahun itu akan membantu penilaian pasien yang diduga terjangkit virus corona melalui telepon. Cara ini sesuai dengan anjuran para dokter setempat yang meminta masyarakat yang curiga dirinya terkena COVID-19, untuk memeriksakan dirinya secara tidak langsung terlebih dahulu agar tidak bepergian dan menulari orang lain.
Dikutip dari The Irish Times, Varadkar belajar kedokteran dan sudah bekerja sebagai dokter selama tujuh tahun sebelum terjun ke dunia politik. Dia sempat bekerja di Dublin dan menjadi dokter umum pada 2010. Izin tenaga medisnya dicabut pada 2013 ketika ia menjadi politikus.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Kembali Dapatkan Izin Sebagai Dokter
Pada Maret lalu, Varadkar kembali memperoleh ijin menjadi tenaga medis ketika pandemi virus corona mencapai negara itu. Pria yang berasal dari keluarga tenaga kesehatan itu dijadwalkan untuk bekerja di Health Service Executive secara mingguan.
Brendan O'Shea, dokter yang mengajar Varadkar sebagai mahasiswa kedokteran mengatakan bahwa dia adalah orang yang kompeten dalam bidang rumah sakit, praktik, pelatihan, dan dokter umum yang mudah bekerja sama.
"Dia bergaul dengan sangat baik dengan pasien dan kolega, serta dianggap sebagai pemain tim yang baik," ujarnya.
Meskipun menurut O'Shea, banyak orang yang tidak percaya kata-katanya sebagai politikus, namun sebagai dokter, dia adalah orang yang bisa dipercaya.
Sebelumnya, pemerintah Irlandia meminta warga tinggal di rumah demi mencegah penyebaran COVID-19. Masyarakat hanya diperbolehkan keluar rumah untuk urusan berbelanja makanan, kesehatan, merawat keluarga, atau olahraga singkat.
Pertemuan publik maupun orang-orang yang berasal dari rumah tangga berbeda dilarang.
Hingga Rabu, 8 April 2020 pukul 8.37, data dari Johns Hopkins University mengungkapkan bahwa terdapat 5.709 kasus positif COVID-19 di Irlandia. 210 orang meninggal dunia dan 25 dinyatakan sembuh.
Advertisement