Sukses

Orang Tanpa Gejala: Mereka yang Berpotensi Tularkan Virus Corona Tanpa Menyadarinya

OTG (Orang Tanpa Gejala) adalah yang harus diwaspadai karena mungkin saja, ada virus corona COVID-19 dalam tubuh mereka namun tak disadarinya

Liputan6.com, Jakarta Orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tak selalu mengalami gejala penyakit. Namun, inilah yang membuat situasi pandemi ini harus diwaspadai.

Orang Tanpa Gejala (OTG) adalah istilah yang disematkan pada mereka yang kemungkinan terinfeksi COVID-19 tetapi tidak mengalami gejala penyakit virus corona seperti pada umumnya.

"Jadi orangnya itu sudah terkena virusnya, ada di dalam tubuhnya, dia tidak tahu kalau virusnya ada di dalam tubuhnya karena tidak memiliki gejala," kata Wiku Adisasmito, Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam dialog dari kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta yang disiarkan di saluran BNPB kemarin, ditulis Kamis (16/4/2020).

Wiku mengatakan, meski tanpa gejala penyakit seperti demam, batuk, atau pilek, bukan berarti mereka tidak bisa menularkan penyakitnya ke orang lain.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Tetap Bisa Menular ke Orang Lain

Wiku mengatakan OTG bisa diartikan sebagai dua hal. Yang pertama mereka mungkin memang sehat tanpa ada virusnya. Yang kedua, bisa saja mereka kelihatan sehat meskipun ada virus dalam tubuhnya.

"Jadi kita mesti hati-hati yang OTG ini. Karena dia bisa punya virusnya, bawa kemana-mana, membagi ke siapa pun, tapi barangkali dia tidak tahu dia membawa virus," kata praktisi kesehatan dokter Lula Kamal menanggapi Wiku dalam dialog tersebut.

"Ini yang banyak juga di masyarakat. Orang-orang yang kuat imunnya tapi bagi-bagi virus ke semua, menularkan," kata Lula menyimpulkan. Hal ini tentu saja berbahaya bagi mereka yang memilik daya tahan tubuhnya rendah sehingga rentan tertular COVID-19.

Untuk mengetahui apakah OTG benar-benar memiliki COVID-19, harus dilakukan pemeriksaan swab atau PCR (Polymerase Chain Reaction).

"Yang disebut orang tanpa gejala, tanpa menggunakan rapid test, langsung menggunakan yang disebut swab atau PCR, itu bisa saja virusnya tertangkap di situ dan diuji, positif," kata Wiku.