Sukses

Amankah Menjalankan Puasa Ramadan di Tengah Pandemi COVID-19?

Puasa Ramadan di tengah pandemi COVID-19, aman atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari ini ramai diperbincangkan, aman atau tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi COVID-19. Ada anggapan, puasa melemahkan imunitas tubuh dan berpengaruh pada risiko terjangkit COVID-19.

Dokter spesialis penyakit dalam Iris Rengganis menjelaskan, apabila mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tetap di rumah (stay at home), puasa Ramadan dapat dilakukan dengan baik.

"Kalau kita mematuhi aturan pemerintah dengan work from home (kerja dari rumah), pokoknya enggak ke mana-mana untuk sementara waktu. Kita baik-baik saja," jelas Iris saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat (17/4/2020).

"Dengan catatan, selama puasa Ramadan di rumah, kita menerapkan pola hidup sehat. Waktunya berbuka puasa ya buka puasa, waktunya sahur ya kita sahur."

2 dari 3 halaman

Tidur Cukup dan Tetap Terhidrasi

Menjalankan ibadah puasa di rumah pun bisa tetap sehat. Kita perlu tidur yang cukup dan tetap terhidrasi.

"Perbanyak minum dan tidur cukup. Boleh juga dapat tidur lebih cepat (sehingga bangun sahur segar), konsumsi makanan yang sehat," Iris menerangkan.

Jika kondisi badan sedang sakit, maka boleh tidak berpuasa dulu. Anda dapat mengganti puasa tatkala kondisi badan sudah lebih baik.

Untuk saat ini, puasa dengan tetap beraktivitas di rumah menjadi jalan terbaik.

"Lebih baik di rumah dulu, jangan ke mana-mana. Tarawih nanti juga bisa di rumah. Kalau kita tetap bepergian keluar kan ada risiko penularan. Misalnya, ketemu tetangga atau orang lain, kita enggak tahu mereka membawa virus Corona atau tidak," lanjut Iris yang berpraktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan. 

Anjuran untuk berpuasa dengan tetap beraktivitas di rumah juga disebut oleh spesialis gizi klinik dr Tirta Prawita Sari. Tirta berpesan bagi masyarakat Indonesia yang akan berpuasa di tengah pandemi COVID-19 agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.

“Karena begitu kita terserang infeksi, kebutuhan kita akan lebih banyak. Makan yang seimbang, pastikan untuk memperhatikan cairan pada saat berbuka dan sahur. Multivitamin hanya ketika kita tahu bahwa kita butuh. Berikan pada orang lain yang sedang sakit atau pada dokter yang membutuhkan,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Simak Video Menarik Berikut Ini: