Liputan6.com, Jakarta Seorang pelajar Kelas 3 SD Inpres Wairklau Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menyumbangkan tabungan uang jajannya untuk dibelikan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
Kanayah, bocah cilik usia 9 tahun itu datang ke Caritas Keuskupan Maumere, Sabtu (18/4/2020), sekitar pukul 13.00 WITA. Dia membawa tiga tabungan berbentuk silinder. Bocah ini diantar ayahnya, seorang anggota Polres Sikka.
Baca Juga
Di Caritas, Kanayah menyampaikan maksud kedatangannya. Ia menyerahkan tabungan kepada Helena Pareira, salah seorang aktivis Caritas. Tiga tabungan langsung dipecahkan dan dihitung jumlahnya.
Advertisement
Bocah perempuan itu terlihat bersemangat menyaksikan uang hasil jerih payahnya menabung selama 2 tahun dibuka dan dihitung.
Tiga celengan dari kaleng tersebut dipenuhi pecahan uang kertas Rp2 ribu, Rp20 ribu bahkan Rp50 ribu serta sebagian besar pecahan uang logam Rp1.000. Masing-masing dikumpulkan sesuai nominalnya dan dihitung.
"Rencananya uang ini akan saya belikan koper untuk meletakan mainan saya kalau sedang mudik ke kampung orangtua saya,” ungkapnya.
Uang dalam celengan tersebut, kata Kanayah, disisihkan dari uang jajannya sehari-hari atau dari kembalian belanja saat menemani ibunya ke pasar.
Niat Muncul Usai Menonton Berita
Kanayah mengaku sedih setelah melihat berita di internet mengenai virus Corona yang sedang mewabah. Ia juga menyaksikan tayangan televisi tentang tenaga medis yang kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
"Dia membayangkan para dokter dan perawat yang menangani pasien rentan tertular, apalagi kalau tidak dilengkapi APD. Apalagi dari berita dan informasi yang dia dengar, daerah ini masih kekurangan APD," ujar ayahnya.
Kanaya pun mengaku ikhlas dan secara sukarela menyumbangkan tabungannya untuk membantu membeli APD bagi tenaga medis. Gadis cilik itu berkata, tujuannya semula membeli koper mainan bisa ditunda.
"Tim medis kekurangan APD. Padahal mereka itu yang membantu merawat kita. Kalau tidak ada APD, mereka bisa terpapar,” ungkap Kanayah kepada wartawan.
Advertisement
Ajak Pelajar Lain Ikut Menyumbang
Dia mengaku niat untuk memberikan tabungannya lahir atas inisiatif sendiri. Setelah yakin dengan keputusannya, dia pun menyampaikan hal itu kepada orangtuanya. Dan orangtuanya memberikan dukungan atas kepedulian Kanayah.
Setelah dihitung uang tabungannya, semua berjumlah Rp 741.500. Jumlah ini masih terlalu sedikit untuk membeli APD medis. Namun kepedulian dan rasa prihatin, serta kerelaannya menyumbangkan uang jajan, nilainya sangat besar.
Kanayah mengajak para pelajar di Kabupaten Sikka untuk menyisihkan uang jajan, dan menyumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Buat dia, berbagi kepada sesama, baik dari kelebihan maupun dari kekurangan merupakan sesuatu yang disyukuri.
Sementara Robert ayah dari Kanayah saat ditanyai mengaku terharu mendengar keinginan anak perempuannya tersebut yang diutarakannya secara spontan usai menonton berita di televisi. Robert mengatakan sempat kaget mendengar keinginan sang putri. Tapi, ia dan istrinya mendukung langkah yang diambil puterinya.
“Saya juga terharu dan menangis melihat niat baiknya. Bahkan dia selalu merengek agar cepat mengantar bantuannya ke sini,” pungkasnya.
(Dionisius Wilibardus)