Liputan6.com, Jakarta Di tengah pandemi coronavirus (COVID-19) yang tengah melanda Indonesia dan dunia, Â pemerintah juga berpesan kepada warga mewaspadai ancaman demam berdarah (DB). Hal itu disampaikan juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto pada Senin, 20 April 2020.
"Pada saat-saat ini waspadai ancaman demam berdarah, karena bulan-bulan ini kita akan berhadapan dengan meningkatnya kasus demam berdarah," pesan Yuri di akhir update kasus COVID-19.
Baca Juga
Guna mencegah kasus DB, Yuri mengingatkan agar setiap keluarga aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Diantaranya dengan menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air serta menyingkirkan atau mendaur ulang barang yang bisa jadi tempat penampungan air.
Advertisement
Bukan kali ini saja Yuri mengingatkan warga untuk mewaspadai demam berdarah, dalam update kasus COVID-19 pada Kamis, 9 April 2020 lalu hal senada disampaikannya.
"Pada periode saat ini adalah memasuki masa pancaroba yang secara data kita selalu mendapatkan permasalahan terkait munculnya penyakit-penyakit yang lain, diantaranya adalah demam berdarah," kata Yuri saat itu.Â
Tentang DB
Demam berdarah merupakan penyakit infeksi yang disebabkan ole virus dengue. Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Kasus DB biasanya meningkat di musim penghujan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan per 20 April 2020 ada 44.623 kasus DB di seluruh Indonesia. Kasus terbanyak ada di Jawa Barat (6.337) disusul Nusa Tenggara Timur (4.679).Â
Â
Advertisement