Liputan6.com, Jakarta Ada jenis sayuran yang bisa ditanam sendiri di rumah selama pandemi COVID-19. Pegiat Indonesia Berkebun Winartania mendorong, masyarakat memanfaatkan ruang terbatas di rumah untuk berkebun atau menanam tanaman, termasuk sayuran.
"Kami menyarankan tanaman sayuran yang kita suka, banyak dikonsumsi warga sekitar," tutur Winartania di Graha BNPB, Jakarta, Senin (4/5/2020).
"Warga bisa menanam tanaman yang juga menghasilkan untuk kebutuhan dapur, misal sayuran yang banyak digemari, yakni kangkung, bayam, pepaya Jepang, cabe, tomat, dan tanaman herbal, seperti basil dan kemangi."
Advertisement
Dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, jika sudah mencukupi kebutuhan dapur, kelebihan dari panen sayuran bisa dijual ke tetangga sekitar. Menanam sayuran atau berkebun dapat menjadi aktivitas baru nan menyenangkan untuk tetap produktif di rumah.
"Bisa mencoba menanam di rumah dengan tanaman simpel, mudah tapi bisa menghasilkan dan mencukupi kebutuhan pangan di rumah," lanjut Winartania.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Metode Hidroponik
Jika ruang terbatas di rumah, warga tetap dapat berkebun dengan membuat pertanian vertikal menggunakan instalasi hidroponik dengan sistem tetes dan berkebun di atap.
"Kita bisa menanam ke atas vertikal, tidak perlu lahan yang luas. Tapi menanam ke atas, bisa di tanam di dinding," tutur Winartania.
Ketika menanam tanaman di rumah harus dipastikan posisi letak tanaman agar mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses tumbuh kembang tanaman. Sayuran butuh sekitar enam jam paparan sinar matahari.
"Yang baru belajar berkebun bisa menanam dari tanaman yang mudah dulu, seperti sayuran. Pokoknya jangan takut gagal dulu dari awal," tambah Winartania.
Advertisement
Tanah yang Bernutrisi
Saat berkebun, Winartania menekankan, pastikan media tanam bernutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Tanaman termasuk sayuran butuh unsur hara.
Tanah yang menjadi media tanam bisa dicampur dengan pupuk kandang, kompos, dan sekam bakar untuk membuat tanah bernutrisi.
Pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk membuat kompos dan lubang biopori atau tong komposter dapat dilakukan.
"Kalau media tanah tidak bernutrisi tanaman tidak bisa tumbuh maksimal," tutup Winartania.
Â
Â