Sukses

Nicholas Saputra Bercerita tentang Efek COVID-19 Terhadap Ekowisata Tangkahan

Aktor yang juga aktivis lingkungan Nicholas Saputra berbagi cerita tentang pengaruh COVID-19 terhadap satwa gajah dan ekowisata Tangkahan, Sumatera Utara.

Liputan6.com, Jakarta Aktor yang juga aktivis lingkungan Nicholas Saputra berbagi cerita tentang pengaruh COVID-19 terhadap ekowisata Tangkahan, Sumatera Utara.

Ekowisata Tangkahan menawarkan wisata alam yang indah dengan sungai jernih dan satwa gajah lokal. Ekowisata ini banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional di hari-hari libur kisaran Juni hingga Agustus.

Dengan adanya ekowisata ini, masyarakat sekitar terbantu ekonominya dengan membuka warung, menjadi porter, pawang gajah, atau pemandu wisata. Namun, sejak adanya COVID-19, ekowisata ini terpaksa harus tutup sementara.

“Ini berdampak sangat luas ke sisi ekonomi masyarakat, biasanya mereka jadi guide, berjualan, mereka membuat warung, tapi sudah hampir dua bulan wisatawan luar atau dalam negeri tidak bisa datang karena COVID-19,” ujar Nicholas dalam webminar Konekin, Senin (4/5/2020).

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Donasi untuk Tangkahan

Nicholas dan rekan-rekan pecinta alam melihat hal ini akan bertambah buruk jika terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Untuk itu, ia membuka donasi untuk membantu masyarakat Tangkahan.

Penggalangan dana dilakukan dengan Kitabisa.com di alamat kitabisa.com/solidaritastangkahan. “Saya pikir kita mulai harus memikirkan untuk dua sampai tiga bulan ke depan untuk membantu mereka,” ujarnya.

Terlebih, ekowisata ini dikelola langsung oleh masyarakat lokal bukan platform besar. Menurut pemeran Rangga dalam film Ada Apa Dengan Cinta ini, masyarakat di tepian hutan yang menjadi kunci agar hutan bisa lestari.

Pengalangan dana ini juga untuk membantu para pawang gajah di Aceh. Mereka memiliki tugas penting untuk berpatroli melindungi gajah dari pemburu.

Para pawang juga biasa berjaga di perbatasan hutan dan pemukiman. Hal ini dilakukan guna menghalau gajah untuk tidak masuk ke pemukiman dan merusak perkebunan warga.