Liputan6.com, Jakarta - Salah seorang Sobat Ambyar, Widi, merasa terpukul saat pertama kali mendengar kabar Didi Kempot meninggal dunia.
Widi menggemari sosok Didi Kempot sudah cukup lama. Dia mengatakan mengenal lagu Didi Kempot sejak muncul lagu Stasiun Balapan, sekitar tahun 1996 atau 1997.
Baca Juga
Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2001, dirinya semakin sering mendengar lagu-lagu Didi Kempot karena suka mendengar lagu campur sari di radio.
Advertisement
"Suka sama lagu Stasiun Balapan karena punya kedekatan secara geografis. Karena aku asli Solo, dan tahu lagu itu waktu masih di Solo," katanya saat berbincang dengan Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini
Semakin Suka dengan Didi Kempot
Satu tahun terakhir nama Didi Kempot merajai dunia musik Indonesia. Dia pun dijuluki Godfather of Broken Heart lantaran lagu-lagu patah hatinya.
Rasa suka itu masih melekat di diri Widi. Terlebih saat dia mulai rutin menyaksikan langsung penampilan Didi Kempot dari panggung ke panggung.
Â
Advertisement
Didi Kempot Sosok yang Rendah Hati dan Baik Sama Fans
Menurut Widi, semakin mengikuti perjalanan kariernya, semakin banyak pelajaran hidup dari seorang Didi Kempot yang dapat diambil. Dia sosok yang rendah hati, sederhana, dan selalu berbuat baik.
"Kalau diperhatikan, setiap selesai nyanyi, dia selalu bilang Terima Kasih. Bagi saya ini unik. Kita yang terhibur, dia yang bilang terima kasih," kata Widi.
"Kalau nyanyi 5 lagu, ya minimal 5 kali terima kasih," Widi menambahkan.
Â
Didi Kempot Tak Merasa DIrinya di Atas
Didi Kempot, lanjut Widi, tak membatasi jarak antara penggemar dan idolanya. "Dia sama fans baik banget. Bisa lho dia sudah naik mobil kemudian turun lagi saat fans minta foto," katanya.
Bagi Widi, Didi Kempot adalah sosok yang tak pernah merasa dirinya di atas. Dia selalu mensejajarkan dirinya dengan siapa pun.
Didi Kempot pun selalu memberi kesempatan buat generasi muda atau orang lain untuk mencapai suksesnya.
"Contoh akhir-akhir ini, dia membuat tenar pemain kendangnya, kemudian seorang anak yang tuna netra diajak rekaman," katanya.
Anak tuna netra itu, kata Widi, 'ditemukan' Didi Kempot di dalam sebuah pesta pernikahan. Sang bocah disebut ingin menyanyi, keesokan harinya diajak rekaman.
"Namanya Ardha. Didi Kempot setahun yang lalu buat lagu, nah lagu itu dirilis ulang, dinyanyikan Arda," ujarnya.
Advertisement