Liputan6.com, Jakarta Beberapa negara dikabarkan mulai melonggarkan kebijakan pembatasan aktivitas seperti lockdown atau karantina wilayah yang sebelumnya diterapkan demi mencegah penyebaran COVID-19. Terkait hal ini, World Health Organization (WHO) ikut angkat bicara.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip dari unggahan videonya di Twitter pada Selasa (12/5/2020), mengatakan sudah ada beberapa negara yang sudah melonggarkan kebijakan. Selain itu, juga ada yang baru merencanakan pemberlakuannya.
Baca Juga
"Dalam dua keputusan ini harus didasarkan dan yang paling penting, pada melindungi kesehatan manusia serta dipandu oleh apa yang kita ketahui tentang virus dan bagaimana dia berperilaku," kata Tedros.
Advertisement
Dalam konferensi persnya pada Senin kemarin, Tedros juga menyadari adanya dampak buruk secara sosial-ekonomi yang serius dari pembatasan kegiatan akibat COVID-19.
"Oleh karena itu, untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian, pencabutan lockdown secara perlahan, stabil, adalah kunci baik bagi stimulasi ekonomi, sembari mengawasi virus dengan waspada sehingga langkah-langkah pengendalian dapat dengan cepat dilaksanakan jika ada peningkatan kasus yang diifentifikasi," ujarnya dikutip dari laman resmi WHO.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
6 Syarat WHO untuk Negara Sebelum Longgarkan Kebijakan
Tedros menambahkan, peringatan WHO ini disertai dengan permohonan agar negara-negara melakukan investasi dalam sistem perawatan kesehatan untuk pencegahan pandemi berikutnya. Bukannya melakukan respon usai hal itu terjadi.
Dikutip dari akun Twitter milik Tedros, WHO mengeluarkan enam syarat yang harus dipenuhi oleh negara-negara di dunia apabila ingin mencabut pembatasan kegiatan. Mereka adalah:
- Transmisi penyakit di bawah kendali
- Sistem kesehatan mampu mendeteksi, melakukan tes, isolasi, dan merawat setiap kasus dan melacak setiap kontak
- Risiko titik panas diminimalisir di tempat-tempat yang rentan
- Sekolah, tempat kerja, dan tempat-tempat penting lainnya telah menetapkan langkah-langkah pencegahan
- Risiko kasus impor baru dapat dikelola
- Masyarakat sepenuhnya telah dididik, dilibatkan, dan diberdayakan untuk hidup di bawah kondisi normal yang baru.
Advertisement