Sukses

2 Faktor yang Membuat PERSI Siap Hadapi Prediksi Lonjakan Pasien COVID-19

Kesiapan rumah sakit bila terjadi prediksi lonjakan pasien COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Sejak awal munculnya kasus COVID-19 Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) meminta pada ribuan anggotanya untuk bersiap siaga. Termasuk siap menghadapi bila terjadi lonjakan pasien COVID-19 seperti yang diprediksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meningkat pekan depan.

Kesiapan rumah sakit-rumah sakit anggota PERSI menghadapi kemungkinan lonjakan COVID-19 itu tak lepas dari beberapa faktor, diantaranya penurunan jumlah pasien non-COVID-19 dan kesembuhan pasien infeksi virus corona baru. 

Menurut Ketua Kompartemen Public Relations PERSI, Anjari Umarjiyanto, sejak adanya kasus virus Corona, terjadi penurunan pasien non-COVID-19 di rumah sakit. Hal ini membuat petugas kesehatan maupun fasilitas kesehatan dialihkan untuk menangani pasien COVID-19.

Lalu, menilik data beberapa hari terakhir, terjadi penurunan jumlah pasien COVID-19 karena banyak yang sudah sembuh di beberapa wilayah.

"Artinya, andaikata prediksi itu benar, kesiapan kita (rumah sakit) beserta fasilitas lain relatif siap," kata Anjari saat dihubungi Health-Liputa6.com Rabu (13/5/2020) siang.

 

2 dari 2 halaman

Memonitor dan Lakukan Pemetaan

Bila lonjakan pasien terjadi seperti yang diprediksi BNPB, pengurus pusat PERSI bakal memonitor kondisi yang ada. Lalu, langkah berikutnya adalah melakukan pemetaan di rumah sakit mana saja dan di daerah mana saja yang terjadi lonjakan berdasarkan informasi dari pengurus PERSI di daerah.

"Kalau ada lonjakan, lihat data saja. Kasus ini kan naik turun, kemarin sempat turun, masih fluktuatif," kata Anjari.

Terkait Alat Pelindung Diri (APD) yang beberapa waktu lalu sempat langka, juga jadi perhatian PERSI. Bila ada kekurangan APD, PERSI akan mengatasinya dengan menggalang bantuan lalu menyalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan. Dengan demikian, diharapkan bila terjadi lonjakan pasien COVID-19, tenaga kesehatan dan tim non-medis tetap terlindungi. 

Video Terkini