Sukses

Disebut hanya Punya 1 Persen Harapan Hidup, Pria California Sembuh dari COVID-19

Seorang pria asal California, Amerika Serikat sempat mengalami kondisi parah akibat COVID-19. Namun, ia akhirnya berhasil sembuh

Liputan6.com, Jakarta Gregg Garfield, pria asal California, Amerika Serikat dinyatakan hanya punya satu persen kesempatan selamat saat ia dirawat dengan kondisi parah karena COVID-19.

Pria 54 tahun itu harus menjalani perawatan COVID-19 selama 64 hari dengan 31 harinya menggunakan ventilator.

"Penyakit ini menyerang dan sistem kekebalan hanya memakan saya hidup-hidup," kata Garfield seperti dikutip dari Fox News pada Jumat (15/5/2020).

Dikutip dari USA Today, Garfield dilaporkan mengalami pneumonia dan gagal ginjal. Selain itu, saudarinya Stephanie mengatakan pada media setempat bahwa empat bagian paru-paru Garfield kolaps. Ia juga tak bisa berjalan.

Garfield mengungkapkan dirinya terkena virus corona usai melakukan perjalanan ke Italia untuk acara ski. Saat itu, negara tersebut memang tengah dilanda COVID-19.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Sembuh dari COVID-19

Di tengah kegiatan, beberapa dari 12 orang dalam rombongan Garfield jatuh sakit. Mereka semua pun ikut sakit pada akhirnya.

"Total empat orang dirawat di rumah sakit, salah satunya Gregg. Tiga orang menggunakan ventilator," kata sesama pemain ski yang ikut dalam rombongan tersebut, Brett Lightner seperti dikutip dari Global News Canada.

Garfield akhirnya dirawat saat dia kembali dari Eropa. Ia menceritakan, tenaga medis dengan alat pelindung diri lengkap menjemputnya.

"Saya adalah 'patient zero' di rumah sakit," kata Garfield.

Meski menjalani masa sulit, Garfield akhirnya berhasil mengalahkan penyakit tersebut. Saat keluar dari rumah sakit, ia disambut tepuk tangan meriah oleh para tenaga kesehatan di tempatnya dirawat. Dengan bantuan terapis, ia juga mulai bisa berjalan walau dengan bantuan penopang.

'Satu-satunya hal yang jadi fokus saya saat ini adalah menceritakan kepada dunia tentang seberapa nyata ini," ujarnya.