Liputan6.com, Jakarta Selama tiga bulan terakhir masyarakat suku Baduy yang berada di pedalaman Lebak, Banten menjalani ritual Kawalu yang membuat mereka harus berada di wilayahnya. Aktivitas itu membuat hingga kini tak ada kasus COVID-19 pada masyarakat Badui.
"Ritual Kawalu itu warga Badui Dalam yang tersebar di Kampung Cikeusik, Cibeo dan Cikawartana tertutup bagi pengunjung maupun wisatawan," kata Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija di Lebak seperti mengutip Antara.
Baca Juga
Selama pandemi COVID-19, warga Baduy tidak boleh pergi ke luar wilayah terlebih zona merah seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor dan Depok. Warga Badui yang merantau pun diminta untuk pulang. Sebelum masuk mereka harus menjalani pengecekan kesehatan di puskesmas setempat.
Advertisement
"Kami menjamin pemukiman Baduy terbebas dari penyakit yang mematikan itu juga melakukan penjagaan agar pengunjung yang hendak masuk ke tanah hak ulayat Baduy dilakukan pemeriksaan kesehatan," ujarnya menjelaskan.
Â
Berladang
Selama pandemi berlangsung, memang tak ada pengunjung yang masuk wilayah suku Badui. Masyarakat Baduy yang berjumlah sekitar 11 ribu jiwa ini menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Mereka pergi ke ladang untuk menanam palawija dan produk pertanian lain.
Lalu, masyarakat Baduy juga membudiyakan madu lebah, gula aren, dan produksi kain tenun.
"Kami minta warga Baduy agar tetap berada di ladang maupun rumah guna mencegah pademi COVID-19 itu," kata Saija.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullahami mengatakan selama ini warga Lebak belum ditemukan positif COVID-19, termasuk masyarakat Baduy.
Pemerintah daerah mengoptimalkan sosialisasi edukasi tentang bahaya COVID-19 juga melaksanakan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak berkerumun, berada di rumah dan menghindari dari keramaian.
Advertisement