Liputan6.com, Jakarta Kekurangan cairan saat puasa bisa berdampak pada kulit. Hal tersebut diperlihatkan lewat beberapa tanda.
"Bila asupan air berkurang, kulit jadi relatif dehidrasi. Tanda-tanda kullit dehidrasi adalah kering, kusam, kerut halus, dan lebih sensitif," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin Abrahan Arimuko saat dihubungi lewat pesan singkat.
Baca Juga
Efek jangka panjangnya, kulit yang dibiarkan dehidrasi bisa menyebabkan tekanan darah yang menurun. Meski hal ini hanya akan terjadi pada kasus ekstrem.
Advertisement
Agar kulit terhindar dari dehidrasi selama puasa, Abraham memberikan sejumlah rekomendasi untuk menjaga asupan nutrisi pada tubuh. Pertama, menjaga asupan air yang cukup.
Selama puasa, akali pemenuhan air dengan mengonsumsi dua gelas air mineral saat berbuka, empat gelas air sebelum tidur, dan dua gelas saat sahur.
Lalu, konsumsi buah dan sayur juga penting untuk dilakukan. Sebagai sumber nutrisi, buah dan sayur akan memberikan asupan vitamin dan mineral yang memang dibutuhkan oleh tubuh.
Gunakan pelembap
Kemudian, jangan lupa gunakan pelembap. Ternyata penggunaan pelembap memberikan banyak fungsi pada kulit. Pelembap akan berfungsi sebagai emolient yang akan membuat kulit menjadi lebih halus, lunak, dan kenyal. Selain itu, pelembap juga menjadi trans epidermal water loss untuk mengurangi penguapan air dari permukaan kulit.
Terakhir, penggunaan pembersih yang cocok juga perlu diperhatikan. Pastikan pembersih yang digunakan tidak terlalu keras bagi kulit sehingga tidak menghilangkan komponen pelembap alami pada permukaan kulit.
Penulis: Vinsensia Dianawanti/Fimela.com
Advertisement