Liputan6.com, Jawa Barat - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) melakukan intensifikasi pengawasan dilakukan di desa-desa, selain mengetatkan sejumlah jalur provinsi yang dilintasi oleh pemudik Lebaran 2020. Pengoptimalan perangkat desa dengan membentuk Satgas Desa Tanggap COVID-19 dilakukan, agar semua aparatur desa bahu-membahu mencegah COVID-19.
Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jabar Dedi Supandi mengatakan, Satgas Desa Tanggap COVID-19 memiliki tiga tugas utama. Selain mencegah penyebaran COVID-19, desa-desa di Jabar memperketat pengawasan mobilitas warga yang masuk daerahnya.
Baca Juga
Top 3 Islami: Amalan Mudah yang Pahalanya Terus Mengalir Tak Terbatas, 3 Penyebab Seseorang Tak Dapat Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat
Jokowi Nonton Aksi Timnas Indonesia di GBK Bareng Cucu, Jersey Jan Ethes dan La Lembah Jadi Sorotan
Solusi Mengatasi Tantrum Anak: Panduan Orang Tua untuk Perilaku Emosi yang Sehat
"Kami mendata penduduk yang rentan sakit, penduduk yang datang, penduduk yang pulang mudik dari provinsi lain atau bahkan luar negeri, untuk mendeteksi penyebaran dengan memantau pergerakan masyarakat," ucap Dedi dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Sabtu, 23 Mei 2020.
Advertisement
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini
Fasilitas Desa
Selain pendataan lanjut Dedi, Satgas Desa Tanggap COVID-19 bertugas mengidentifikasi fasilitas-fasilitas desa untuk dijadikan ruang isolasi. Kemudian, masih dalam aspek pencegahan, Satgas Desa Tanggap COVID-19 rutin mengedukasi masyarakat, salah satunya dengan pemasangan spanduk yang berisi informasi krusial.
Informasi yang disebarkan kepada masyarakat tersbeut yaitu tentang rumah sakit rujukan, nomor telepon, dan lain sebagainya.
"Pemantuan terhadap Orang Dalam Pemantauan (ODP) dilakukan, meminta kepada pemudik untuk isolasi diri selama 14 hari, dan memastikan tidak ada kegiatan yang bersifat massal atau ada kerumunan," kata Dedi.
Â
Advertisement
Dikepalai Ketua RT
Dedi menjelaskan Satgas Desa Tanggap COVID-19 diketuai oleh kepala desa dan terdiri dari banyak unsur. Mulai dari bidan desa, ketua Rukun Tangga (RT), ketua Rukun Warga (RW), pendamping keluarga harapan, PKK, Karang Taruna, Puskesmas, sampai unsur mitra seperti Babinsa, Babinkamtibmas, dan Patriot Desa.
Keterlibatan banyak pihak dalam Satgas Desa Tanggap COVID-19 bertujuan agar penanganan dan pencegahan COVID-19 berjalan cepat, tepat, dan menyeluruh.