Liputan6.com, Jakarta Hari kedua Idulfitri, apakah Anda masih memasak menu khas Lebaran? Jika iya dan menggunakan santan, alangkah baiknya mengetahui trik pengolahan yang aman sehingga saat dikonsumsi baik untuk tubuh.
Menurut ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani, makanan apapun yang mengalami pemanasan berulang pasti akan mengurangi nilai gizi bahkan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.
Baca Juga
Untuk makanan bersantan yang kerap hadir sebagian sajian khas Lebaran, bila dipanaskan terlalu sering atau mengalami proses pemasakan yang panjang akan mengubah kandungan lemak di dalamnya menjadi lemak jenuh.
Advertisement
"Lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok," kata Christina, Senin (25/5/2020).
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Tuang Santan Terakhir
Christina berbagi trik agar makanan yang menggunakan santan aman untuk tubuh. Pertama, menuang santan paling terakhir.
"Memasak santan sebenarnya tidak perlu terlalu lama, karena jika santan dimasak terlalu lama maka santan akan mengeluarkan minyak dan lapisan minyak inilah yang berbahaya karena mengandung lemak jenuh," katanya dalam pesan elektronik.
Alangkah baiknya, kata Christina, membuat makanan bersantan untuk satu kali santap saja. Sehingga, meminimalisasi proses pemanasan yang berulang.Â
Bila memang harus dipanaskan, sebisa mungkin dengan panas minimal. Sehingga tidak terbentuk lapisan minyak di atasnya.
Saat makanan bersantan seperti saat Lebaran kali ini, jangan lupa makan makanan kaya serat dua kali lebih banyak dari biasanya serta mengonsumsi air putih yang cukup. Pastikan juga tetap melakukan aktivitas fisik.
Advertisement