Liputan6.com, Jakarta Penularan COVID-19 masih terjadi hingga kini. Data juga menunjukkan bahwa banyak orang yang membawa virus Corona tapi dengan gejala sakit hanya sedikit bahkan tidak bergejala. Sehingga saat berada di luar rumah kita tidak tahu siapa yang sudah terinfeksi virus ini.
"Oleh karena itu kalau keluar rumah harus dipertimbangkan. Pertimbangkan baik-baik untung rugi keluar rumah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Grha BNPB Jakarta, Senin (25/5/2020).
Baca Juga
Pertimbangkan apakah dengan keluar rumah itu untuk kegiatan produktif atau tidak. Bila tidak membawa banyak manfaat lebih baik tidak usah keluar rumah seperti disampaikan Yuri dengan tegas.
Advertisement
"Jika pun terpaksa keluar rumah harus memakai masker. Akan melindungi dari percikan droplet dari orang sekitar kita," tuturnya.
COVID-19 bisa menular melalui percikan droplet seseorang yang terinfeksi. Pemakaian masker mengurangi risiko tertular virus Corona.
Â
Selain itu, droplet dari orang yang terinfeksi itu bisa menempel ke benda-benda di sekitarnya. Jika terpegang oleh orang sehat, lalu menyentuh area mulut, hidung atau mata risiko tertular besar. Itu alasan pemerintah terus mendengungkan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
"Karakter virus ini sangat mudah hancur terkena deterjen, terkena sabun. Itu alasan kenapa harus mencuci tangan menggunakan sabun," tuturnya.
Bila sudah selesai dari luar, ketika pulang hindari untuk kontak dengan anggota keluarga. Bersihkan diri dengan mandi baru lakukan kontak dengan keluarga.
"Mari produktif tapi aman dari COVID-19," katanya.