Sukses

Mengenal KIRAB, Kartu Identitas Era New Normal Terkait Kondisi Kesehatan Diri

Kartu Identitas Regulasi PSBB (KIRAB) yang disebut sebagai KTP Era New Normal diluncurkan Platform bantujiwa.com.

Liputan6.com, Jakarta Kartu Identitas Regulasi PSBB (KIRAB) yang disebut sebagai KTP Era New Normal diluncurkan Platform bantujiwa.com. Kartu ini  dibuat sebagai sistem penilaian diri sekaligus sistem registrasi nasional COVID-19 berbasis individu.

KIRAB merupakan ide pelabelan platform aplikasi bantujiwa.com yang dikembangkan oleh IMERI FKUI dan didukung oleh Ikatan dokter Indonesia (IDI) berkolaborasi dengan BantuJiwa, startup kesehatan digital.

KIRAB secara langsung mengidentifikasi setiap penduduk Indonesia menjadi merah, kuning atau hijau. Prof.Dr.dr.Budi Wiweko, SpOG (K), Wakil Direktur Indonesian Medical Education Research Institute (IMERI) FKUI-RSCM mengatakan KIRAB dapat membantu memberikan data tentang keadaan pemegang kartu digital tersebut.

Kartu KIRAB merah mewakili pasien COVID-19 dan PDP, kartu KIRAB kuning mewakili ODP dan OTG sedangkan kartu KIRAB hijau untuk yang sehat dan negatif COVID-19.

Pemegang kartu KIRAB merah direkomendasikan untuk istirahat di RS, sedangkan KIRAB kuning untuk isolasi mandiri dan pemegang KIRAB hijau dapat beraktivitas menggunakan masker serta menjaga physical distancing.

“Berdasarkan data, kita melihat jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 49.361, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12.342 di Indonesia,” katanya dalam webminar Bantu Jiwa Rabu (27/5/2020).

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Melihat Keberhasilan Taiwan

Ide mengenai kartu ini adalah hasil berkaca pada pengalaman Taiwan yang sukses mengendalikan kasus COVID-19 dengan menggunakan teknologi dan data yang terintegrasi.

“Maka saat ini diperlukan pembangunan data penduduk Indonesia tentang COVID-19 yang nantinya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah.”

“Data yang terintegrasi merupakan sebuah keniscayaan dalam bidang kesehatan sekaligus sumber energi baru, data bagaikan minyak baru dalam dunia industri serta kata kunci bagi kita untuk mengatasi pandemi ini, “ ujarnya.

Jumlah dan posisi kartu KIRAB akan tampak secara real time sehingga dapat menggambarkan keberhasilan isolasi mandiri dan mobilitas penduduk saat PSBB.

“Di samping itu, akan dikirimkan notifikasi reguler kepada seluruh pemegang KIRAB mengenai edukasi untuk mencegah stress selama isolasi atau alarm pengingat bagi setiap penduduk tentang jadwal pemeriksaan ulang COVID-19 bila dibutuhkan.”

Dalam presentasinya, ia juga menyampaikan manfaat utama KIRAB, di aman data yang tersimpan akan dimanfaatkan pemerintah untuk melakukan pengawasan secara mendalam terhadap setiap penduduk Indonesia yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi COVID-19.

KIRAB bisa didapatkan di bantujiwa.com. Setiap pemegang kartu KIRAB akan mengetahui status dirinya serta akan mendapat rekomendasi aktivitas yang dapat dilakukan sesuai kondisi diri dan anjuran pemerintah.

“Dengan demikian pengisian serta pemanfaatan data COVID-19 dapat dipenuhi dengan cepat untuk menurunkan serta mengendalikan risiko penularan COVID-19 di Indonesia,” tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.