Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa keluarga Indonesia adalah keluarga yang tangguh dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Hasto menyebutkan bahwa hal itu terungkap dalam studi terkait strategi koping mempertahankan keharmonisan keluarga di masa pandemi COVID-19 yang dilakukan terhadap 20 ribu keluarga oleh Lalitbang BKKBN beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga
"Ternyata selama pandemi ini 97,7 persen menyatakan menerima kondisi dan saling mendukung antara suami istri itu 99 persen," kata Hasto dalam seminar daring pada Selasa (9/6/2020).
Advertisement
Selain itu, dalam studi tersebut sebanyak 98,1 persen keluarga menyatakan bahwa mereka menghindari pertengkaran dan 79,9 persen mengatakan menghemat keuangan demi mempertahankan keluarganya untuk bertahan di masa pandemi ini.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Keluarga yang Butuh Perhatian
Namun masih ada juga keluarga yang masih harus mendapatkan perhatian lebih. Hasto menyebutkan, beberapa keluarga melampiaskan kemarahannya akibat adanya pandemi COVID-19 ini sebanyak 2,5 persen.
"Sehingga ini perlu kita perhatikan di lingkungan kita," kata mantan Bupati Kulon Progo ini menyebutkan.
Selain itu, ada beberapa keluarga yang harus menjual barang maupun perhiasannya demi bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. BKKBN mengungkapkan jumlahnya adalah 50,6 persen. Sementara, 19,3 persen keluarga juga harus mencari pekerjaan atau usaha baru.
"Yang pinjam sana, pinjam sini (meminjam uang/meminta bantuan) 19,8 persen. Inilah yang perlu kita perhatikan," katanya.
Walau begitu, Hasto menyimpulkan bahwa keluarga Indonesia adalah keluarga yang tangguh dalam menghadapi COVID-19.
"Karena mereka bisa menerima, saling mendukung, kemudian menghindari pertengkaran. Maka keluarga kita Insya Allah keluarga yang tangguh."
Advertisement