Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Berhubungan Seks di Masa Pandemi, BKKBN Sarankan Pasutri Pakai Alat Kontrasepsi

Kepala BKKBN tak melarang pasutri berhubungan seks di masa pandemi COVID-19, namun dia mengimbau untuk menunda terlebih dahulu kehamilan pada istri

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa dirinya tidak melarang pasangan suami istri untuk berhubungan seks di masa pandemi COVID-19.

Hanya saja, dia menyarankan agar pasutri menunda terlebih dulu kehamilan hingga masa pandemi COVID-19 berakhir.

"Saya tidak melarang orang berhubungan seks. Yang saya ingatkan itu kalau bisa tunda dulu kehamilannya," kata Hasto dalam siaran daring Inspirato Sharing Session pada Selasa kemarin, ditulis Rabu (10/6/2020).

"Hubungan seks tetap jalan. Saran saya seperti itu. Sama seperti layanan tetap jalan tapi aman dari COVID-19. Nah ini sama, hubungan seks tetap jalan tapi aman dari kehamilan," ujarnya.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Gunakan Kontrasepsi

Hasto menyarankan, bagi pasutri bisa menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.

"Cara yang pertama pakai kontrasepsi, cara yang kedua pakai alami," ujarnya.

"Tetapi kalau belajar alami susah dan mungkin tidak sabar, kenapa tidak pakai kontrasepsi. Selemah-lemahnya kontrasepsi pakai kondom lah atau kalau tidak pil. Jadi jangan ditahan, kalau ditahan mana tahan," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu seraya berseloroh.

Hasto mengatakan, perawatan kehamilan di masa pandemi membutuhkan usaha yang lebih besar. Apalagi, kondisi daya tahan tubuh ibu hamil menurun sehingga memungkinkan seseorang terkena infeksi.

Belum lagi, adanya risiko keguguran pada 5 persen kasus kehamilan, pendarahan, serta timbulnya mual dan muntah di masa hamil muda.

"Sehingga kalau kita rencanakan dengan baik mungkin tiga bulan yang akan datang. Jangan ada hamil yang tidak terencana. Kalau tidak penting-penting amat ya tidak usah hamil. Jangan ada kehamilan yang tidak disengaja," ujarnya.