Liputan6.com, Jakarta Tes serologi antibodi, ternyata mulai diminati rumah sakit swasta untuk jadi pilihan alternatif tes atau skrining COVID-19. Harganya yang jauh lebih murah dari rapid dan PCR test, serta hasilnya yang cepat, dinilai jadi alasan utama tes ini diminati warga Indonesia.
Dengan menggandeng Roche Diagnotish Indonesia, Rumah Sakit Siloam meluncurkan metode tes COVID-19 alternatif di Indonesia bagi masyarakat dan perusahaan yang ingin melakukan skrining. Tes yang dikenal dengan nama tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab atau tes serologi antibodi tersedia di jaringan rumah sakit Siloam di Indonesia. Tes ini dinilai lebih unggul dari segi sensitivitas dan spesifisitas.
Baca Juga
"Keunggulan tes serologi antibodi tersebut antara lain, tingkat sensitivitas hingga 100 persen dan spesifisitas lebih dari 99.81 persen. Pengadaan tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab merupakan hasil kerja sama dengan Roche, perusahaan global yang bergerak di bidang farmasi dan diagnostik," ungkap Caroline Riady, Wakil Direktur Utama Siloam Hospitals Group, Rabu (10/66/2020).
Advertisement
Caroline juga menjelaskan, tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab merupakan tes antibodi total yang relatif cepat dan berakurasi tinggi yang dapat dilakukan baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit, mobile testing atau onsite atau di tempat. Sama seperti tes rapid, tes serologi antibodi ini mendeteksi antibodi seseorang untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi oleh SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 atau belum.
Â
Menggunakan Instrumen Robotik
Namun, tes serologi antibodi tersebut adalah tes yang pengerjaan dan deteksinya dikerjakan oleh instrumen robotik. Hal ini membuat sensitivitas dari tes lebih baik, yaitu hingga 100 persen. Sehingga hampir tidak ada kasus positif yang tidak terdeteksi.
"Selain sensitivitas yang tinggi, keunggulan lain dari tes serologi antibodi ini adalah tingkat spesifisitas lebih dari 99.81 persen dan tanpa gangguan atau cross reaksi dari virus flu biasa dan coronavirus lain selain SARS-CoV-2," tuturnya.
Dengan demikian, tes ini betul-betul dapat memastikan antibodi yang timbul adalah paparan dari SARS-CoV-2 atau COVID-19. Tes serologi antibodi ini telah diakui oleh CE (Conformite Europene), FDA EUA (Emergency Use Authorization), dan NHS serta digunakan di Amerika Serikat, Australia, Eropa, Inggris, dan Singapura.
Tes serologi antibodi digunakan untuk menentukan kemungkinan seseorang mendapatkan kekebalan terhadap patogen. Tubuh manusia membuat antibodi sebagai respons terhadap banyak penyakit.
Dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini, tes antibodi diperlukan untuk mendeteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2 secara khusus tanpa ada reaktivitas silang dengan virus corona serupa lainnya atau virus influenza yang biasa, yang dapat menghasilkan hasil positif palsu dan dengan demikian secara keliru menunjukkan potensi kekebalan. Hasil positif palsu terjadi ketika seseorang menerima hasil tes positif, ketika mereka seharusnya menerima hasil negatif.
Â
Â
Advertisement
Banyak Peminat
Baru diluncurkan pekan lalu, Caroline mengaku, sudah ratusan orang yang sudah menjalani skrining macam ini, dengan lebih dari 10 perusahaan yang sudah diskrining. Kemudian, masih ada 20 perusahaan lagi yang masih mengantri untuk melakukan skrining serupa.
Bila dibandingkan dengan biaya rapid test yang bisa mencapai 400 sampai 500 ribu sekali tes, tes serologi antibodi ini cenderung lebih murah. Yakni, Rp 199 ribu perorang. Namun, karena yang mengikuti tes adalah corporate, maka harga akan dikurangi.
"Sekali skrining bisa puluhan orang, jadi kalau perusahaan minimal 50, maka harga turun sampai Rp139 ribu, kalau minimal 100 orang jadi Rp109 ribu," kata Caroline. (Pramita Tristiawati)