Liputan6.com, Jakarta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sudah berjalan, produktivitas masyarakat kembali bergeliat beberapa pekan terakhir. Hal ini membuat ada tiga titik yang punya potensi menjadi sebaran COVID-19 yang baru seperti disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.
Pertama, kantor. Sebagian besar karyawan sudah kembali bekerja di kantor. Jika tidak memperhatikan jarak antar rekan kerja bisa menimbulkan sebaran kasus COVID-19 yang baru.
Baca Juga
"Beberapa hal yang perlu dicermati tentang pengisian ruang dengan jumlah orang. Pastikan jarak setiap pekerja minimal 1,5 meter dan tetap menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers di Grha BNPB Jakarta pada Jumat, 26 Juni 2020.
Advertisement
Kantor-kantor juga diminta meminimalisasi penggunaan pendingin udara. Pastikan juga setiap hari udara segar dari luar masuk ke dalam sehingga sirkulasi udara lancar demi menghindari penyebaran COVID-19.
Kedua, rumah makan dan restoran. Titik ini juga punya risiko penularan yang besar mengingat sebagian besar orang akan makan di jam yang hampir bersamaan.
"Seringkali kita dihadapkan pada kepentingan yang sama di waktu relatif sama. Contohnya jam makan siang. Dengan kapasitas terbatas, seringkali jarak satu dengan yang lain tidak bisa dijaga. Ini yang harus diperhatikan," tutur Yuri.
Ketiga adalah sarana transportasi massal. Guna mencegah padatnya pengguna transportasi massal pemerintah sudah berupaya mengantisipasi padatnya transportasi massal seperti bus dan kereta commuterline dengan pembagian jam masuk kantor.
"Kita membagi jam masuk kantor berbeda yakni dari jam 7.00-7.30 da 10.00-10.30 ini dimaksudkan agar kapasitas komuter bisa memenuhis syarat aman," tutur Yuri.
Terkait hal tersebut, Yuri mengingatkan masyarakat untuk tetap produktif tapi tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Produktivitas kita harus dilakukan kembali, kita harus aktif untuk hal produktif," katanya.