Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melaksanakan pelayanan KB sejuta akseptor.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 29 Juni 2020, pukul 08.00 sampai 15.00 WIB dan akan dilakukan pencatatan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan target akseptor sebanyak 1.373.902.
Baca Juga
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa hal ini merupakan upaya BKKBN dalam menghadapi implikasi dari kondisi pandemi COVID-19, yaitu terjadi pengurangan kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan.
Advertisement
"Kondisi yang tidak normal sekarang ini, kondisi yang luar biasa, adanya pandemi COVID-19 harus disikapi dengan cara yang luar biasa," kata Hasto di kantor BKKBN pada Senin pagi.
Hasto, mengatakan, walupun peringatan Harganas tahun 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi BKKBN ingin tetap lebih dekat dan membaur dengan masyarakat.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini
Meninjau Pelayanan KB
Pada kesempatan tersebut, Hasto juga meninjau pelayanan KB di fasilitas Bidan Praktik Mandiri Hj. Rahayu Prihatina di Cipinang, Jakarta Timur.
Di fasilitas tersebut, para bidan yang melayani pasien menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melayani para akseptor.
Salah satu akseptor bernama Ika (40) mengatakan bahwa dirinya ikut program KB karena masih belum menginginkan anak lagi. Ibu dua anak ini pun memilih program KB IUD.
Terkait pelayanan di masa pandemi, Ika mengaku dirinya tidak takut untuk tetap melaksanakan program KB.
"Enggak takut sama sekali untuk ikut program ini. Biasa saja. Sudah dua kali. Sebelumnya ke bidan dekat rumah," kata Ika kepada Health Liputan6.com. Ika, menambahkan, layanan yang diterimanya tak dikenakan biaya.
Â
Advertisement
Pelayanan KB di Tengah Pandemi COVID-19 Harus Tetap Prima
Hasto mengatakan, di tengah situasi pandemi, pelayanan KB juga diminta tetap prima dalam memberikan layanannya serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hasto mengatakan, di balik kesulitan yang tengah dihadapi saat ini ada kesempatan bagi anggota keluarga untuk lebih saling mengenal serta memberikan kesempatan dan peluang untuk memperbaiki dinamika yang terjadi.
"Dengan memahami satu sama lain dalam keluarga, diharapkan akan semakin mengetahui celah-celah untuk menyikapi permasalahan yang terjadi," ujarnya.
Menurutnya, momen Harganas adalah saat yang tepat bagi keluarga untuk senantiasa memupuk komunikasi antar anggota keluarga untuk menciptakan ketahanan keluarga yang semakin kuat untuk mewujudkan keluarga berkualitas.