Liputan6.com, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa keluarga merupakan elemen penting di dalam masyarakat, terutama dalam menghadapi pandemi Corona COVID-19 yang sedang terjadi.
BKKBN menyebut, keluarga menjadi obyek dan subyek yang menentukan arah bangsa ini. Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa ketahanan keluarga diuji di tengah pandemi karena kondisi psikologis keluarga dalam menghadapi dampak pandemi menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan dalam mengatasi dinamika permasalahan yang terjadi.
Baca Juga
"Keluarga harus mampu menerapkan delapan fungsi keluarga yang semuanya dapat tercakup ke dalam prinsip asah, asih, dan asuh demi mewujudkan ketahanan keluarga," kata Hasto Wardoyo dalam siaran persnya Jakarta pada Senin, 29 Juni 2020.
Advertisement
"Keluarga harus asah, yakni mengasah kemampuan sosialisasi, menerapkan nilai agama dan juga kepekaan lingkungan, asih yakni fungsi cinta kasih dan reproduksi, asuh yakni fungsi ekonomi dan perlindungan," dia melanjutkan. Hal ini disampaikan Hasto dalam peringatan Hari Keluarga Nasional tahun 2020.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Lingkungan Menciptakan Keluarga Berkualitas
Menurutnya, pemenuhan prinsip tersebut dapat menciptakan lingkungan keluarga berkualitas dengan ukuran tiga dimensi keluarga yaitu tenteram, mandiri, dan bahagia.
Hasto mengatakan, di balik kesulitan yang tengah dihadapi saat ini ada kesempatan bagi anggota keluarga untuk lebih saling mengenal serta memberikan kesempatan dan peluang untuk memperbaiki dinamika yang terjadi.
"Dengan memahami satu sama lain dalam keluarga, diharapkan akan semakin mengetahui celah-celah untuk menyikapi permasalahan yang terjadi," ujarnya.
Advertisement
Hari Keluarga Nasional, Saatnya Keluarga Saling Berkomunikasi
Menurutnya, momen Harganas adalah saat yang tepat bagi keluarga untuk senantiasa memupuk komunikasi antar anggota keluarga untuk menciptakan ketahanan keluarga yang semakin kuat untuk mewujudkan keluarga berkualitas.
BKKBN mengatakan, Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun negara dan bangsa.
Menurut mereka, keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara, dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan tersebut sebagai perisai dalam menghadapi persoalan yang terjadi.