Sukses

Kepala BKKBN Hasto: Jangan Ada Kehamilan yang Tidak Direncanakan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo berpesan jangan ada kehamilan yang tidak direncanakan.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo berpesan agar tidak ada lagi kehamilan yang tidak direncanakan. Hal ini demi anak mendapat pengasuhan dan pemberian gizi yang baik sekaligus pencegahan stunting.

“Persiapkan kehamilan dengan baik. Jangan ada kehamilan yang tidak direncanakan agar kelak anak mendapatkan gizi yang baik. Kehamilan yang tidak direncanakan nantinya akan menimbulkan berbagai penyakit," pesan Hasto saat sesi webinar parenting, Minggu, 28 Juni 2020.

Ia melanjutkan selama masa kehamilan, seorang ibu harus rajin mengonsumsi asam folat, zinc, dan vitamin. Kekurangan asam folat bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan.

"Untuk itu di masa COVID-19 ini, seorang ibu hamil harus juga selalu menjaga kehamilan. Jangan sampai terkena infeksi," lanjut Hasto, sesuai keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Jarak Kelahiran dan Makanan Bergizi

Stunting tak hanya berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan kerentanan terhadap penyakit. Namun, berisiko terhadap lambannya perkembangan otak yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak pada saat dewasa.

Hasto menjelaskan, hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan saat kehamilan untuk pencegahan stunting yang terpenting ialah jarak kelahiran anak satu dengan lainnya harus 24 bulan-33 bulan.

"Untuk usia kehamilan, lebih baik hamil pada usia yang sehat, yaitu 20 sampai 35 tahun," jelasnya.

Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia Soedjatmiko turut menambahkan tiga cara membentuk generasi yang unggul.

Pertama, nutrisi. Berikan nutrisi baik yang terdiri dari protein sebagai lauk pauk, karbohidrat sebagai makanan pokok dengan porsi secukupnya, serta buah dan sayur.

"Hal itu dapat membentuk struktur dan mengatur fungsi organ tubuh," ujar Soedjatmiko.

3 dari 4 halaman

Stimulasi dan Proteksi

Kedua, stimulasi. Kita harus memberikan contoh yang baik kepada anak dengan bermain dan memberikan kasih sayang.

"Tak lupa, berikan pujian/penghargaan kepada anak," Soedjatmiko melanjutkan.

Ketiga, proteksi. Cara ini dapat dilakukan dengan melindungi anak dari infeksi, cedera, kekerasan, eksploitas, penelantaran, dan jaga kebersihan serta kesehatan.

4 dari 4 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini: