Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka data mengenai penanganan Corona di Jawa Tengah kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).Â
Di hadapan orang nomor satu di Indonesia itu, Ganjar membeberkan alasan di balik angka kasus positif di sana yang relatif tinggi akhir-akhir ini.
Baca Juga
Ganjar mencontohkan kasus positif COVID-19 pada minggu ke-26 yang tembus 922 kasus. Menurut dia, hal ini disebabkan Kota Semarang aktif melakukan pemeriksaan PCR.
Advertisement
"Kota Semarang sangat aktif melakukan pemeriksaan, bukan rapid tapi PCR dan sudah melebihi dari target," kata Ganjar seperti dikutip dari siaran langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 30 Juni 2020.
Ganjar Pranowo juga melaporkan soal tren harian pemeriksaan PCR di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari corona.jatengprov.go.id---sebagaimana yang dia paparkan---jumlah spesimen terakhir (29 Juni 2020) mencapai 2.366.
Dari angka tersebut, diketahui 634 negatif dan 62 positif COVID-19.
"Alhamdulillah tren menurun," katanya.
Â
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini
Kasus Positif Corona di Jawa Tengah Menurun
Terhitung dari 23 Juni 2020, jumlah spesimen yang diperiksa mengalami kenaikkan dan penurunan. Akan tetapi kasus positif Corona di Jawa Tengah terus mengalami penurunan.
23 Juni 2020 : 197
24 Juni 2020 : 197
23 Juni 2020 : 223
26 Juni 2020 : 182
27 Juni 2020 : 154
28 Juni 2020 : 72
29 Juni 2020 : 62
Oleh sebab itu, Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh laboratorium agar pemeriksaan PCR tidak lebih dari dua hari. Kepada Jokowi, Ganjar mengatakan akan menambah pegawai apabila memang dibutuhkan.
"Kalau kemudian mereka membutuhkan pegawai tambahan, kami tambahin," kata Ganjar.
"Sekarang, per besok pagi, kami sudah selesai melatih untuk rekruitmen para petugas untuk membantu lab-lab ini," ujarnya.
Â
Advertisement
Klaster Penularan Corona Paling Menonjol
Ada pun klaster penularan paling menonjol di Jawa Tengah, terdiri dari:
1. ASN Pemerintah Provinsi
2. Pegawai PLTU dan pasar tradisional (Kota Semarang)
3. Panti Lansia dan Polres (Kabupaten Rembang)
4. Nakes dan Pegawai PLTU (Jepara)
5. Klaster ijtima Goa dan Temboro di semua kabupaten kota sebelum lebaran.
"ASN Pemprov ini bermula dari keluarganya yang bertemu positif, dan ini membawa kepada teman-teman sekitarnya. Sudah kita isolasi semuanya," kata Ganjar.
"Selebihnya, yang selalu masih terus kami ajak bicara dan lakukan tes adalah klaster ijtima yang rasanya di semua tempat ada," Ganjar Pranowo menekankan.