Liputan6.com, Jakarta Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak pada pelayanan imunisasi anak.
Pernyataan ini disampaikan oleh Reisa, yang juga tergabung dalam Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Penanganan COVID-19 itu dalam konferensi persnya dari Graha BNPB kemarin sore.
Baca Juga
"Kementerian Kesehatan mengungkapkan hasil surveinya bersama UNICEF dan pemerhati imunisasi anak mendapati fakta bahwa, mayoritas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan imunisasi menurun," kata Reisa, ditulis Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Reisa mengatakan, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, tantangan yang terjadi pada program imunisasi di masa pandemi, berpotensi menimbulkan wabah ganda yaitu COVID-19 dan penyakit menular lain yang sesungguhnya bisa dicegah dengan imunisasi.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Minta Masyarakat Cegah Penyakit
Maka dari itu, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 mengimbau agar masyarakat tetap membawa anaknya ke pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan imunisasi dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Dunia tanpa satu vaksin saja bisa melumpuhkan aktivitas miliaran penduduk dunia. Maka, manfaatkan semaksimal mungkin ketahanan tubuh buatan yang sudah ditemukan para ilmuwan dan pakar penyakit menular," ujarnya.
"Imunisasi yang lengkap dapat menumbuhkan kekebalan tubuh bersama dan akhirnya memusnahkan penyakit," tambah dokter yang juga dikenal sebagai pembawa acara kesehatan televisi tersebut.
Reisa mengatakan, imunisasi adalah cara untuk melindungi anak dari ancaman berbagai penyakit berbahaya yang dinilai paling aman dan efektif.
"Kalau bisa dicegah kenapa harus tunggu diobati," katanya.
Advertisement