Sukses

Selidiki Asal-usul Virus Penyebab COVID-19, WHO Akan Kirim Tim ke China

WHO mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan tim ke Tiongkok untuk menyelidik asal-usul COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirim tim ke Tiongkok untuk menyelidiki asal-usul virus corona penyebab pandemi COVID-19.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam konferensi pers virtualnya pada Senin lalu, hal ini dilakukan dengan harapan agar bisa memerangi COVID-19 dengan lebih baik.

"Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita tahu segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," kata Tedros seperti dikutip dari The Guardian pada Rabu (1/7/2020).

"Kami akan mengirimkan tim ke Tiongkok pekan depan untuk mempersiapkan hal itu dan kami berharap ini akan mengarah pada pemahaman bagaimana virus dimulai," ujarnya.

Namun, Tedros tidak merinci siapa saja yang akan bergabung dalam tim tersebut. Sebelumnya, WHO bersama Tiongkok pada Februari lalu juga melakukan misi gabungan dan terdiri dari 25 spesialis termasuk dari WHO, tujuh negara, Hong Kong, dan para pakar di Tiongkok.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

WHO Sebut Pandemi Belum Selesai

Pandemi COVID-19 dinyatakan sebagai "pandemi" pada 11 Maret lalu. Menurut WHO, saat ini telah terjadi setidaknya satu juta kasus baru dalam seminggu.

Tedros mengatakan bahwa lebih dari 10 juta orang telah terinfeksi dan pandemi ini masih belum selesai.

"Dengan 10 juta kasus dan setengah juta kematian sekarang, kecuali jika kita mengatasi masalah yang telah diidentifikasi oleh WHO, kurangnya persatuan nasional, kurangnya solidaritas global dan dunia yang terbelah, sebenarnya membantu penyebaran virus," kata peneliti kesehatan masyarakat asal Ethiopia itu.

"Seperti yang saya katakan dalam pernyataan saya, yang terburuk belum datang," ujarnya dikutip dari South China Morning Post.

Berbagai teori dan spekulasi mengenai asal usul virus SARS-CoV-2 memang berkembang mengiringi penelitian terkait hal itu. Sebagian besar ahli percaya bahwa virus ini memang berasal dari alam, namun pemerintah Amerika Serikat juga menyebut bahwa virus ini berasal dari laboratorium di Wuhan.