Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi atau imunisasi sangat penting dilakukan pada anak terutama yang berusia di bawah 18 bulan. Namun, pandemi COVID-19 seakan menimbulkan ketakutan tersendiri bagi para orangtua untuk membawa anaknya ke puskesmas atau rumah sakit.
Menanggapi hal ini, dokter spesialis anak Caessar Pronocitro menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak imunisasi di masa pandemi. Mengacu pada rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksinasi tetap harus diberikan sesuai jadwal terutama untuk anak yang berusia di bawah 18 bulan.
Baca Juga
“Dalam melakukan vaksinasi ada panduan dari IDAI, pertama pengaturan jadwal kedatangan untuk menghindari kepadatan anak atau orangtua saat menunggu. Orangtua bisa datang ke lokasi beberapa menit sebelum jadwal dan bisa menunggu di dalam mobil,” ujar Caessar dalam webminar vaksinasi RSPI Bintaro Jaya, pada Rabu (1/7/2020).
Advertisement
Selain itu, ada proses skrining gejala atau kontak dengan individu yang terdiagnosis COVID-19 untuk ditangani khusus. Anak yang sakit juga akan dipisahkan dengan anak yang sehat di poliklinik yang berbeda.
Pengaturan jarak juga harus dilakukan selama proses menunggu. Pihak poliklinik harus menyediakan hand sanitizer atau area cuci tangan.
“Lokasi vaksinasi yang lebih kecil tidak menjamin risiko lebih rendah. Yang terpenting orangtua harus aktif mencari informasi apakah lokasi vaksinasi menerapkan panduan IDAI serta penggunaan alat pelindung diri (APD) dan disinfeksi rutin yang sesuai standar.”
“Penundaan atau tidak diberikannya vaksinasi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit pada bayi dan anak, seperti difteri, pertusis, hepatitis B, campak, dan lain-lain,” imbuhnya.
Simak Video Berikut Ini:
Mengapa Harus Vaksinasi?
Vaksinasi atau imunisasi adalah pencegahan primer penyakit dengan memasukkan antigen atau benda asing seperti virus atau bakteri yang dilemahkan ke dalam tubuh anak.
Komponen dari virus atau bakteri dimasukkan dengan tujuan memicu kekebalan tubuh terhadap antigen tersebut. Selain itu, vaksinasi juga merupakan bentuk pencegahan penyakit paling efektif dan efisien sehingga telah diterapkan oleh semua negara di dunia.
Beberapa manfaat vaksinasi di antaranya menurunkan angka kejadian penyakit, menciptakan kekebalan kelompok atau herd imunity.
“Kekebalan kelompok penting untuk melindungi orang lain yang rentan terhadap penyakit. Apabila cakupan vaksinasi rendah dan kekebalan kelompok tidak terbentuk, dapat terjadi wabah. Dengan demikian, vaksinasi sama dengan melindungi orang-orang di sekitar kita, " kata Caessar.
Caessar mencontohkan vaksin rubella yang penting diberikan walau infeksinya tidak berat. Anak atau orang dewasa yang terinfeksi rubella hanya akan mengalami gejala ringan yang dapat sembuh sendiri. Namun, jika infeksi ini terjadi pada ibu hamil maka dapat menimbulkan kematian atau kecacatan seperti katarak bawaan, kelainan jantung, tuli, gangguan mental, dan gangguan lain pada janin.
Advertisement