Sukses

Dokter RSPAD: Pasien COVID-19 Sembuh Masih Mungkin Terinfeksi Corona Kembali

RSPAD menyebut, pasien COVID-19 yang sembuh masih mungkin terinfeksi Corona kembali.

Liputan6.com, Jakarta Pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh masih mungkin terinfeksi virus Corona kembali. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Penyakit Tropik Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto Soroy Lardo.

"Proses keilmuan (virus SARS-CoV-2) sampai saat ini masih kita teliti. Kalau seorang pasien sudah sembuh, kemungkinan terinfeksi dan positif kembali masih mungkin," jelas Soroy saat sesi talkshow Melewati Bulan Ke-4: Makin Banyak Yang Sembuh Dari COVID-19? di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/7/2020).

Penelitian virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 masih berjalan, sehingga pasien yang telah sembuh, masih ada potensi terinfeksi dan positif kembali.

Oleh karena itu, para pasien yang sudah sembuh wajib mematuhi protokol kesehatan. Penerapan pola hidup bersih dah sehat berkonsep high vigilance (kewaspadaan tinggi) pada masyarakat harus terus ditanamkan.

Perilaku masa Adaptasi Kebiasaan Baru, seperti social distancing, physical distancing, penggunaan masker, cuci tangan dapat mencegah penularan COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beri Pelayanan Terbaik

Soroy menyampaikan penanganan pasien COVID-19 di RSPAD Gatot Subroto. Di sana ada dua jenis Unit Gawat Darurat (UDG), yaitu UGD biasa dan UGD Disaster yang digunakan khusus penanganan pasien COVID-19.

Setelah pasien COVID-19 masuk ke UGD Disaster, tim medis menentukan risk assesment (penilaian risiko pasien). Jika pasien memiliki penyakit komorbit dan dalam kondisi berat, awal pihak rumah sakit memberikan informasi kepada keluarga pasien bahwa pasien tersebut akan dirawat di ruang ICU tekanan negatif.

Jika pasien tersebut dalam kondisi sedang dan ringan, maka akan mendapatkan perawatan di ruang rawat biasa.

"Masalahnya juga dilihat komorbid itu terkontrol atau tidak. Kalau terkontrol, kami rawat dengan pemantauan. Selama pemantauan, harus mengetahui perjalanan klinis COVID-19 juga yang disebut virulensi dari masa inkubasi," terang Soroy.

"Masa inkubasi umumnya  per hari terus kami awasi. Apalagi kalau pasien punya komorbid. Umumnya pada beberapa penelitian, pada hari kelima atau enam bisa terjadi kondisi yang kurang diprediksi, sehingga kondisi pasien bisa jadi memberat."

Meski begitu petugas medis RSPADa akan memberikan pelayanan terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan serta perhimpunan. Hal ini juga dikomunikasikan kepada pasien.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.