Liputan6.com, Jakarta Selain masker dan hand sanitizer, pandemi COVID-19 berimbas pada meningkatkan jugamlah penjualan sex toys atau alat bantu seks. Penjualan bisa naik 30 hingga 100 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya.
Perusahaan produk sex toys Doc Johnson mengatakakan penjualan naik duak kali lpat dibandingkan Januari dan Februari di tahun 2019. Lalu, di Maret awal penjualan alat bantu seks meningkat 100 persen di minggu pertama Maret 2020 seperti dikutip LA Times, Jumat (3/7/2020).
Baca Juga
CalExotics yang menjual sex toys juga menyatakan hal serupa. Penjualan benda terkait aktivitas seksual meningkat 30 persen. Lalu, Lelo sebuah perusahaan sex toys premium dari Stockholm mengatakan peningkatan mencapai 60 persen di periode yang sama dibandingkan tahun 2019.
Advertisement
Menanggapi data ini, psikolog Laurie Mintz dari University of Florida, Amerika Serikat tidak terkejut. Aktivitas seksual hingga mencapai orgasme di masa yang bisa membuat cemas dan khawatir seperti pandei COVID-19 ini membantu mengurangi kecemasan dan membuat tidur lebih nyenyak.
"Sebagian memang sudah biasa menggunakan sex toys, tapi masa-masa berada di rumah saja selama pandemi ini membuat sex toys jadi lebih umum digunakan," kata Mintz.
Pakai Sex Toys Lebih Aman
Mintz merujuk pada saran dari NYC Health Department pada 27 Maret 2020 berjudul Sex and Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Salah satunya berbunyi: Masturbasi tidak akan menularkan COVID-19, terlebih jika mencuci tangan dan sex toys dengan sabun dari air mengalir sebelumnya.Â
Sehingga, tak heran jika lebih memilih sex toys untuk mendapatkan kesenangan seksual.Â
Advertisement