Liputan6.com, Washington - Sampah alat pelindung diri (APD) selama pandemi Corona COVID-19 menjadi ancaman baru bagi biota laut. Fakta ini didapat dari data yang dirilis organisasi konservasi laut yang berbasis di Washington, Ocean Conservancy AS, baru-baru ini.
Penyelam dari organisasi tersebut menemukan banyaknya limbah buangan terapung di perairan yang dapat menyebabkan masalah bagi para penghuninya. Ketika tersapu ombak, sampah-sampah APD itu juga dapat mengotori pantai.
Baca Juga
Berdasarkan data yang mereka rilis, ada 129 miliar masker dan 65 miliar sarung tangan plastik yang dibuat setiap bulannya. Limbah-limbah ini ditemukan dari berbagai negara seperti di perairan Hong Kong, Turki, Inggris, dan Prancis, sejak Februari 2020.
Advertisement
"Itu sejak Februari dan terbawa jauh ke sepanjang pantai," ujar Gary Stokes aktivis laut penemu Oceans Asia kepada BBC.
SImak Video Berikut Ini:
Menyebabkan Krisis Serius
Para ahli konservasi kini memperingatkan bahwa pandemi dapat menyebabkan polusi laut yang parah.
"Sangat penting untuk mengerti bahwa kita menghadapi krisis serius bahkan sebelum pandemi dimulai,” ujar Doug Cress, Wakil Presiden Ocean Concervancy.
Sebelum pandemi COVID-19, lingkungan telah terancam oleh limbah plastik. Ketika pandemi dimulai, limbah APD pun menambah ancaman tersebut.
Menurutnya, masker dan sarung tangan yang membuat manusia aman dapat dengan mudah membunuh seekor ikan paus jika dibuang sembarangan.
Advertisement