Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Mendesah Bantu Wanita Raih Orgasme Lebih Dahsyat

Saat mendesah otot panggul lebih terbuka hal itu memungkinkan wanita merasakan orgasme yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta Mendesah atau melenguh saat bercinta bisa berdampak hebat pada kehidupan seesorang. Suara desahan mampu membuat sesi bercinta jadi lebih panas.

Mendesah tanpa tekanan dan tanpa kepalsuan terbukti membuat kehidupan seks pasangan jadi lebih memuaskan. Hal ini terungkap dalam Journal of Social and Personal Relationship pada 2012.

"Mendesah menjadi cara berkomunikasi ke pasangan bahwa ia mengungkapkan menikmati apa yang tengah dilakukan," kata pakar hubungan Nicole Buratti.

Terkadang, suara desahan atau erangan ini muncul begitu saja. Ini merupakan tanda melepaskan kesenangan yang tengah dirasakann.

Pada hubungan yang sudah lama dan mendalam, seseorang lebih ekspresif saat bercinta. Tak heran jika lebih sering mengeluarkan erangan maupun seperti disampaikan terapis seks Laurie Mintz seperti dikutip Women's Health.

Suara desahan tersebut bukan hanya meningkatkan gairah seks pasangan tapi juga dirinya sendiri. Ketika melepaskan suara mendesah atau mengerang, itu juga membuat lebih rileks termasuk otot panggul. Hal ini bakal membawa wanita merasakan orgasme yang lebih dari biasanya.

"Saat wanita mendesah atau mengerang ketika bercinta, tenggorokannya membuka, napasnya melambat dan otot panggulnya rileks. Kondisi ini dapat menimbulkan orgasme yang dahsyat," kata Buratti.

 

Saksikan juga video menarik berikut

2 dari 2 halaman

Tidak Biasa Mendesah

Jika memang terbiasa melakukan seks yang sunyi tanpa suara, tak masalah juga. Hal itu normal dan baik-baik saja seperti dikatakan Mintz.

Namun, bagi sebagian lainnya suara desahan membangkitkan gairah. "Suara desahan membantu orang tipe ini jadi lebih bergairah dan seks terasa lebih nikmat," kata Mintz.

Bagi yang tidak biasa mendesah tapi ingin melakukan hal itu, bisa saja. Coba lakukan rintihan tersebut saat seks solo seperti saran Mintz.

"Mulai dengan mengambil napas perut dalam lalu lepaskan dengan desahan. Lalu, rasakan apakah merasa lebih rileks?" kata Buratti.

Mengenai suara serta volume erangan sebenarnya tak perlu dipikirkan. Dalam hubungan seksual, erangan yang tercipta tanpa tekanan dan paksaan itu baik-baik saja seperti disampaikan Mintz.

Pastikan saja jangan sampai mendesah palsu demi menyenangkan pasangan. Bila melakukan itu, sama saja dengan mengajarinya untuk melakukan hal yang tidak tepat dalam hubungan seks. Keterbukaan dan kejujuran adalah kunci seks yang indah.