Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto melaporkan, jumlah kasus sembuh COVID-19 hari ini, 12 Juli 2020 bertambah 919 orang. Data dihimpun sampai pukul 12.00 WIB.
"Kasus sembuh pada hari ini yang kita terima 919 orang. Akumulasi total sembuh menjadi 35.638 orang," ujar Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Dari data Gugus Tugas Nasional hari ini mencatat ada 11 provinsi dengan penambahan angka kasus sembuh lebih banyak dibanding kasus baru positif COVID-19.
Advertisement
Adapun 11 provinsi di atas antara lain, Kalimantan Selatan melaporkan kasus baru COVID-19 berjumlah 77 orang dan 107 sembuh, Bali 48 kasus baru dan 59 sembuh, Banten 12Â kasus baru dan 50 sembuh, Maluku 10 kasus baru dan 25 sembuh, dan Kepulauan Riau dengan 5 kasus baru dan 7 sembuh.
Selanjutnya, Papua Barat 4 kasus baru dan 5 sembuh, Kalimantan Barat 3 kasus baru dan 12 sembuh, Sulawesi Tenggara 2 kasus baru dan 5 sembuh. Kemudian Jambi 9 sembuh dan Sulawesi Tengah 1 sembuh Kedua provinsi ini nihil penambahan positif COVID-19.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Kasus Positif Bertambah 1.681 Orang
Untuk kasus positif COVID-19 pada 12 Juli 2020 bertambah 1.681 orang, sehingga akumulatif 75.699 orang. Yuri menambahkan, kasus baru COVID-19Â yang diterima sebagian besar merupakan hasil testing yang dilakukan secara masif dari kontak dekat kasus terkonfirmasi positif.
"Secara keseluruhan, sebagian besar kasus baru yang kita dapatkan hari ini adalah kasus baru yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Mereka dengan keluhan sakit yang ringan, bahkan banyak yang merasa tidak sakit, tidak ada keluhan sama sekali," tambahnya.
"Penting untuk kita pahami, artinya Saudara-saudara kita yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini harus melaksanakan karantina secara ketat. Karantina mandiri secara ketat agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang yang lain."
Lebih lanjut, Yuri menyampaikan, beban layanan rumah sakit tidak meningkat meskipun kasus baru COVID-19 kita temukan lebih banyak.
"Inilah yang menjadi perhatian khusus karena menjadi kewaspadaan kita agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat," ujarnya.
Advertisement