Liputan6.com, Surabaya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo meninjau Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, yang disiapkan menjadi Rumah Pusat Observasi COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur.
Peninjauan berupa memeriksa tiap-tiap ruang dan fasilitas secara seksama dipandu oleh Kepala BPSDM Aries Agung Paewai.
Advertisement
Doni merasa optimis seluruh fasilitas yang telah disiapkan dan disesuaikan berdasarkan protokol kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat mendorong percepatan penanganan COVID-19.
“Ini sudah sangat baik. Sudah memadai ya,” kata Doni dalam kunjungan ke BPSDM Jawa Timur, Kamis (16/7/2020).
Sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, beberapa ruangan yang difungsikan sebagai tempat konsultasi, pemeriksaan, dan isolasi. Doni juga melihat ada fasilitas kolam pancing yang memang sengaja disiapkan untuk relaksasi.
“Wah, ini ada kolam ikan. Ikannya boleh dipancing ya? Boleh dimakan ya,” lanjut Doni.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kolam Ikan dan Jogging Track
Saat melihat fasilitas kolam pancing, spontan Doni meminta Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus untuk memenuhi isi kolam dengan beberapa jenis ikan. Hal ini agar ikan dapat dipancing dan dikonsumsi
Ikan pun untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh melalui asupan makanan sehat.
“Pak Pangkogabwilhan, nanti kolam ini diisi dengan ikan yang banyak ya,” pinta Doni disambut tawa rombongan.
Selain kolam pancing, pihak BPSDM juga menyediakan fasilitas jogging track, tempat fitnes, dan hiburan lainnya untuk meningkatkan imunitas selama menjalani observasi.
Advertisement
Diperbanyak dan Diduplikasi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang ikut meninjau juga memberi apresiasi terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah mengupayakan BPSDM sebagai pusat observasi COVID-19.
Bahwa nantinya pusat observasi serupa diperbanyak dan diduplikasi di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo dan Gresik. Ini karena Jawa Timur masih melaporkan adanya penambahan kasus COVID-19 cukup tinggi.
“Nantinya ini akan diduplikasi ke beberapa daerah di Jawa Timur,” jelas Muhadjir.
Rumah pusat observasi COVID-19 BPSDM Jawa Timur tersebut difungsikan untuk masyarakat yang menjalankan proses observasi dan isolasi pasien dengan suspek COVID-19.
Rumah Pusat Observasi tersebut juga menjadi rujukan masyarakat yang diketahui reaktif usai menjalani rapid test, sembari menunggu jadwal tes swab hingga hasilnya keluar.
Sejak Mei hingga Juli 2020, sebanyak 645 orang telah menjalani proses observasi di BPSDM. Pada hari yang sama, tercatat ada 37 orang yang sedang menjalani observasi.