Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak Seto Mulyadi yang karib disapa Kak Seto melihat banyak orangtua membawa anak ke tempat wisata agar tidak bosan atau stres. Namun, tetap di rumah adalah pilihan terbaik di tengah pandemi COVID-19.
Kak Seto memahami bila orangtua cemas melihat yang anak terlalu lama di rumah tanpa berinteraksi dengan hal-hal lain di luar. Namun, diam di rumah terpaksa dilakukan dan menjadi pilihan utama bila tidak ingin anak terpapar COVID-19 yang bisa menimbulkan korban jiwa seperti dikutip Antara.
Baca Juga
Oleh karena itu, ia menyarankan agar orangtua tidak mengajak apalagi membiarkan anak keluar rumah dan berpergian ke pusat keramaian misalnya mal, tempat wisata, berkumpul dengan teman sebaya dan lainnya.
Advertisement
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) tersebut meminta orangtua untuk dapat berkreativitas dan menciptakan suasana gembira dengan anak di rumah. Dengan menciptakan suasana yang penuh keceriaan dan mendorong kreativitas anak, maka tidak akan ada anak-anak yang merasa bosan apalagi stres.
Dengan menjaga anak dari paparan COVID-19, orangtua berarti menjaga hak hidup anak.
"Kita sudah sepakat untuk memenuhi hak anak, salah satunya ialah hak untuk hidup. Jangan sampai dilanggar," katanya.
Saksikan juga video berikut
Sekitar 7 Ribu Anak Indonesia Terinfeksi COVID-19
Menurut data Satuan Tugas COVID-19, hingga 19 Juli 2020, 8,1 persen kasus positif terjadi pada anak atau sama dengan 7.008 kasus. Sekitar 8,6 persen dirawat, 8,3 persen sembuh, dan 1,6 persen meninggal.
Dibutuhkan peran aktif orang dewasa di rumah untuk mencegah agar anak tidak tertular COVID-19.Â
Â
Advertisement