Liputan6.com, Jakarta Indonesia telah mendatangkan salah satu kandidat vaksin COVID-19 dari China yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech. Rencananya, produk tersebut akan uji klinis tahap tiga di tanah air.
Peneliti yang juga Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa untuk efektivitas vaksin COVID-19 buatan perusahaan China ini terhadap orang Indonesia belum diketahui. Maka dari itulah dilakukan uji klinis.
Baca Juga
"Kita harus menunggu uji klinis yang di Indonesia apakah dia bisa membangunkan antibodi kemudian bisa melindungi orang Indonesia dan apakah cukup aman. Itu yang mau dibuktikan untuk saat ini kata Amin saat dihubungi Health Liputan6.com pada Selasa (21/7/2020).
Advertisement
Amin mengatakan jika ditinjau dari virus corona SARS-CoV-2 yang ada di China dan Indonesia, memang ada kesamaan meski juga ada sedikit perbedaan.
"Ada sekian persen perbedaan. Kita belum tahu strain mana yang dipakai China dalam mengembangkan vaksin ini. Biasanya dia ambil salah satu strain itu kemudian diproses sama dia," ujarnya.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Potensi Uji Klinis Vaksin di Indonesia
Amin menjelaskan bahwa belum diketahui strain virus mana yang digunakan oleh China. Menurutnya, hal ini juga terkait dengan rahasia perusahaan vaksin tersebut. "Yang penting kan apakah efektif dan aman untuk orang-orang Indonesia. Itu yang sedang akan dimulai dan dilakukan di Indonesia."
Untuk uji klinis yang akan dilakukan di Indonesia sendiri merupakan studi fase kedua dan ketiga. Amin mengatakan, saat ini kedua tahapan tersebut boleh digabungkan.
Ketika ditanya apakah Indonesia juga akan membuka diri untuk uji klinis vaksin dari negara lain seperti Amerika Serikat dan Inggris, Amin mengatakan bahwa hal itu tergantung dari keputusan produsen vaksin itu sendiri.
Ia mengungkapkan bahwa keragaman Indonesia memang berpotensi menjadi tempat uji klinis dari vaksin COVID-19. "Indonesia itu kan penduduknya banyak, etnisnya juga banyak, sehingga Indonesia memiliki populasi yang menarik untuk uji klinis," katanya.
"Sehingga mereka setidaknya akan melakukan uji klinis juga di Indonesia, tapi tentunya pihak Indonesia juga memberikan persyaratan bahwa mereka juga harus menyediakan sejumlah vaksin untuk Indonesia."
Advertisement