Sukses

Sempat Ada 50 Kasus Positif COVID-19, Begini Cara Pesantren Gontor Terapkan Protokol Kesehatan

Masa libur para santri Pesantren Gontor, Jawa Timur hampir usai. Petugas pesantren menerapkan berbagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.

Liputan6.com, Jakarta Masa libur para santri Pesantren Modern Gontor, Jawa Timur hampir usai. Petugas pesantren menerapkan berbagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.

Dalam video yang diputar di konferensi pers BNPB 21 Juli 2020, rangkaian protokol kesehatan tersebut dimulai dengan  seluruh kendaraan yang mengantar santri wajib diparkir di tempat yang telah ditentukan.

Para petugas khusus akan menyemprot kendaraan dan barang bawaan santri menggunakan cairan disinfektan. Selanjutnya, para guru pembimbing konsulat yang memimpin para santri selama perjalanan harus melaporkan kedatangan konsulatnya kepada panitia dan pendataan lebih lanjut.

Sementara itu, para santri akan diarahkan untuk melakukan pengecekan suhu. Santri dengan suhu 38 derajat akan dilarikan ke ruang isolasi. Sedang, santri dengan suhu di bawah 38 derajat Celsius akan dipersilakan memasuki custom house melalui bilik sterilisasi.

Di dalam custom house, setiap santri akan diarahkan menuju ruang skrining untuk wawancara terkait kesehatan masing-masing. Santri yang dinyatakan sehat akan diarahkan menuju area pengumpulan berkas.

Berkas-berkas tersebut termasuk surat perjalanan, surat keterangan sehat, dan formulir pernyataan isolasi mandiri.

Setelah semua persyaratan lengkap, santri akan diminta membersihkan diri dan mengganti pakaian. Jika sudah bersih, setiap santri diminta menyelesaikan urusan administrasi dan dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Positif Gontor

Prof. DR. KH. Amal Fathullah Zarkasyi, MA. Rektor UNIDA Gontor dan Pembina Satgas COVID-19 Gontor menyampaikan bahwa sempat ada kasus positif COVID-19 di lingkungan pesantren.

Kasus tersebut ditemukan pada wali santri asal Sidoarjo awal Juli lalu. Pihak pesantren langsung menindak anak dari wali tersebut untuk diisolasi di tempat yang telah disediakan.

Setelah melakukan tes usap, anak tersebut ternyata positif. Namun, dalam tes kedua hasilnya negatif. Lebih lanjut, pihak pesantren melakukan isolasi pada teman sekelas dan sekamar santri tersebut.

“Secara umum santri kita yang positif COVID-19 itu 50 dan yang sudah dinyatakan sembuh 40 orang dan sudah boleh pulang ke pondok. Untuk kehati-hatian kami tetap mengkarantina mereka di tempat olahraga,” ujar Amal dalam konferensi pers BNPB (21/7/2020).