Liputan6.com, Jakarta Bullying atau perundungan menjadi salah satu masalah yang banyak dialami anak dan remaja. Tak jarang, situasi tersebut berisiko meningkatkan masalah mental di usia muda.
Menurut psikolog klinis Astrid Wen, ada beberapa hal yang bisa dilakukan apabila orang dewasa, baik orangtua atau guru, menjadi tempat meminta tolong yang dipercaya oleh anak atau remaja yang mengalami bullying.
Baca Juga
1. Dengarkan
Advertisement
Dalam sebuah seminar daring yang diadakan beberapa waktu lalu, ditulis Minggu (26/7/2020), Astrid mengatakan yang perlu dilakukan pertama kali adalah mendengarkannya terlebih dahulu.
"Terkadang kita ingin kasih nasehat atau ingin cepat menghibur, tetapi kita dengarkan dulu," ujarnya. Apabila ia mengatakan bahwa dirinya mengalami kekerasan fisik, bantu dirinya memvalidasi bahwa hal tersebut memang terjadi padanya.
"Jadi kita mengulang kembali untuk mengonfirmasi yang dia maksud." Menurutnya, ini membantu kita mengakui apa yang terjadi padanya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Tetap Ada Bersamanya
2. Bantu Dia Lebih Tenang
Astrid mengatakan, bantu anak lebih tenang dan mintalah ia beristirahat sejenak. "Jangan buru-buru diselesaikan masalahnya. Kita bilang istirahat dulu, besok ngobrol lagi," ujarnya.
Tanyakan padanya apakah siap untuk melanjutkan masalah tersebut keesokan harinya.
3. Pastikan Tetap Ada Bersamanya
Apabila anak sudah beristirahat dan lebih baik, tanyakan padanya apa yang akan ia lakukan berikutnya untuk menyelesaikan masalahnya keesokan harinya.
Apabila anak dan remaja memutuskan untuk melakukan sesuatu, katakan padanya bahwa Anda akan tetap ada dan mendukungnya.
"Kita akan ada bareng kamu, kita akan tetap di sini. Jadi setiap kali kamu mau curhat atau butuh pertolongan, aku akan selalu ada buat kamu."
Â
Advertisement