Sukses

Orangtua Perlu Waspada, Rokok Bisa Jadi Pintu Masuk Obat Terlarang dan Miras

Diah Suminarsih Senior Advisor on Gender and Youth for WHO Director General menyebut bahwa rokok adalah pintu masuk pada berbagai hal-hal tidak sehat lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Diah Suminarsih, Senior Advisor on Gender and Youth for WHO Director General menyebut bahwa rokok adalah pintu masuk pada berbagai hal-hal tidak sehat lainnya.

Dalam webminar CISDI yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional, ia dan beberapa narasumber lain membahas tentang permasalahan rokok di Indonesia.

Menurutnya, beberapa hal yang membuat rokok begitu diminati oleh berbagai orang, baik laki-laki maupun perempuan, tua, muda bahkan anak-anak adalah harga rokok yang terlalu murah dan iklan dengan citra yang salah.

Sebagai seorang ibu, ia mengaku khawatir bahwa rokok akan merusak generasi muda karena sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

“Tentu saya khawatir dengan rokok dan hal lainnya yang membahayakan kesehatan. Karena rokok adalah pintu masuk ke hal-hal sama gak sehatnya seperti obat-obatan terlarang dan minuman keras,” ujarnya dalam Webminar CISDI, Kamis (23/7/2020).

Pengaruh konsumsi rokok bisa didapat dari lingkungan, tambahnya. Terutama lingkungan pergaulan anak dan begitu mudahnya anak-anak melihat orang lain merokok di tempat umum seolah rokok adalah sesuatu yang biasa saja.

Simak Video Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lindungi Hak Anak

Diah mengatakan, dalam konstruksi sosial, anak memiliki hak yang sama dengan orang lainnya. Mereka memiliki hak untuk menyuarakan apa yang mereka suka dan apa yang tidak disukai.

“Anak-anak harus kita dukung terus, kita tanya, ajak, ajar untuk bisa terus bersuara dengan baik.”

Perlindungan terhadap anak harus digerakkan lagi, katanya, terutama dari bahaya rokok. Karena rokok adalah sesuatu yang jelas bertentangan dengan kesehatan.

“Anak itu selalu mencontoh apa yang dilakukan orang dewasa di sekitarnya. Apabila pemandangan yang dia lihat adalah orang dewasa yang sedang merokok maka itu akan dianggap sebagai sesuatu yang biasa.”

Pemahaman tentang rokok yang berbahaya tidak pernah dibangun dalam pemahaman anak.

“Apa yang bisa dikerjakan di tingkat keluarga, tingkat komunitas, di sekolah, lebih luas lagi di luar sekolah. Itu yang saya rasa perlu secara sistematis kita pikirkan dan apa saja perlindungan yang nyata dan bisa diterapkan di setiap level kehidupan anak.