Liputan6.com, Jakarta Masalah kesehatan mental menjadi salah satu yang harus diwaspadai di masa pandemi COVID-19. Semua kalangan usia bisa mengalaminya baik orang dewasa atau anak-anak.
Psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, Annelia Sari Sani mengatakan bahwa yang bisa dilakukan orang untuk mencegah masalah kesehatan mental di masa pandemi adalah banyak membagikan apa yang ia rasakan.
Baca Juga
"Kita harus banyak ngobrol, banyak berbagi apa yang kita rasakan. Kalau dalam psikologi kita sebut namanya ventilasi. Mengeluarkan berbagai kecemasan kita," kata Annelia dalam sebuah seminar daring ditulis Sabtu (25/7/2020).
Advertisement
Dalam lingkup terkecil, keluarga bisa membangun sebuah "zona aman" bagi seseorang untuk bercerita dan melampiaskan uneg-unegnya tanpa dihakimi atau disalahkan, mau pun dicemooh.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Masih Ada Cahaya di Ujung Kegelapan
Selain itu, Annelia mengatakan, seseorang juga perlu tetap melihat bahwa akan ada jalan keluar dari masalah yang dihadapi di situasi pandemi ini. Menurutnya, butuh sebuah ketangguhan untuk memiliki pemikiran semacam ini.
"Kita memang perlu sebuah ketangguhan untuk bisa melihat, walau kita sedang dalam kondisi yang tidak menyenangkan, tapi kita akan menuju jalan keluar kok. Masih ada 'cahaya di ujung kegelapan ini,' itu perlu diyakinkan kembali," ujarnya.
Tidak lupa, jagalah kesehatan fisik. Annelia mengatakan hal ini juga penting dalam menjaga kesehatan mental. "Ini seperti dua sisi mata uang, dua sisi koin, kita tidak bisa meninggalkan yang satu."
Untuk itu, penting bagi keluarga untuk mengembangkan perilaku hidup sehat seperti menjaga makan, menjaga waktu istirahat, berolahraga, mau pun memiliki aktivitas fisik.
"Tentu sambil tetap menjaga berbagai keamanan diri. Kita usahakan bisa keluar rumah tapi tidak berkerumun, menggunakan proteksi masker, dan berbagai hal yang lainnya."
Advertisement