Sukses

Hancurkan Batu Tanduk Rusa Ginjal Tanpa Radiasi, Akankah Sepenuhnya Hilang?

Prosedur menghancurkan batu tanduk rusa ginjal tanpa radiasi dapat dilakukan dengan hasil maksimal

Liputan6.com, Jakarta Teknik menghancurkan batu tanduk rusa ginjal (staghorn stone) kini dapat dilakukan tanpa radiasi. Teknik operasi yang dilakukan dengan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL) ini tidak lagi menggunakan radiasi (X-ray), melainkan ultrasonografi (USG).

Dokter spesialis urologi FKUI - RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Ponco Birowo menyampaikan, penggunaan USG pada teknik PCNL untuk menghindari risiko paparan radiasi dan meminimalisasi obat-obatan terkait radiasi. Biaya bedah yang dikeluarkan pun dinilai relatif lebih hemat.

"Lalu apakah teknik PCNL dengan USG akan sepenuhnya menghilangkan batu ginjal? Jadi, saat penghancuran batu ginjal, ada serpihan-serpihan batu ginjal yang tidak terangkat. Nah, untuk itu, pasien nanti diberikan obat agar sisa-sisa batu ginjal luluh," terang Ponco saat sesi webinar Teknik Operasi untuk Menghancurkan Batu Tanduk Rusa Ginjal Kini Tanpa Radiasi, Rabu (29/7/2020).

"Pasien yang minum obat ini juga harus minimal setahun sekali untuk melakukan cek kesehatan, apakah sisa-sisa batu ginjal sudah luluh."

Staghorn stone merupakan salah satu batu ginjal yang bentuknya menyerupai tanduk dan memiliki cabang-cabang yang terdapat di pelvis renalis (area berhubungan langsung dengan bagian atas saluran penghubung ginjal dan ureter) sampai mengenai dua atau lebih kaliks renalis (bagian dari pelvis). Sehingga membentuk gambaran seperti tanduk rusa.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Teknik yang Relatif Baru

Ponco menyampaikan, kategori pasien batu ginjal yang memerlukan tindakan PCNL dengan USG. Ukuran diameter batu ginjal yang memerlukan bedah ini antara 5 - 8 mm. Di bawah 5 mm, penanganan berupa pemberian obat, yang mana batu ginjal akan luluh dan dikeluarkan lewat urine.

"Batu ginjal yang ukurannya (diameter) kecil kurang dari 5 mm, itu aja dikasih obat. Kalau 5 sampai 8 mm termasuk besar dan memerlukan tindakan penghancuran dengan bedah. Kita bisa pecahin dulu itu. Luka bekas bedah kecil," lanjutnya.

"Dari 100 operasi yang saya lakukan, misalnya, ada 88 pasien yang batunya habis (hilang). Tapi ada 12 pasien yang masih ada sisa-sisa batu ginjal. Dan butuh penanganan obat untuk meluruhkan batu ginjalnya. Bisa ada juga pasien yang alami pendarahan, yang mungkin menyebabkan batu ginjalnya tidak hancur semuanya."

Selama ini, bedah batu tanduk rusa ginjal menggunakan radiasi, namun Ponco mengembangkan teknik pembedahan dengan penggunaan USG.

"Saya mengembangkan satu teknik dengan alat Alken Telescopic Metal Dilator yang menggunakan USG. Ya, bisa dibilang teknik ini belum pernah dilaporkan di dunia. Jadi, teknik ini relatif baru untuk menghancurkan batu tanduk rusa ginjal tanpa radiasi," pungkas Ponco.

Publikasi PCNL dengan USG dalam Jurnal Research and Reports in Urology yang ditulis Ponco dan timnya adalah laporan pertama yang menggunakan teknik ini di dunia.