Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan esensi peringatan Idul Adha adalah pengorbanan untuk mengedepankan nyawa manusia sebagai hal yang utama.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir mengingat perayaan Idul Adha tahun ini dilaksanakan secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yaitu di masa pandemi COVID-19.
Baca Juga
Dalam siaran pers yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat (31/7/2020), Muhadjir mengatakan bahwa masyarakat bisa belajar dari Nabi Ibrahim yang saat akan mengorbankan anaknya, Ismail, untuk kemudian Allah menggantinya dengan seekor kambing.
Advertisement
"Itu menandakan betapa nyawa manusia sangat berharga," kata Muhadjir saat menjadi khatib di pelaksanaan salat Idul Adha di Lapangan Kantor Bupati, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Protokol Kesehatan Bentuk Pengorbanan
Maka dari itu, Muhadjir mengatakan, agar kita tidak mengorbankan nyawa orang lain atau mengorbankan diri akibat wabah COVID-19 ini maka cara yang terbaik adalah dengan patuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Adapun sebelumnya, pemerintah juga telah mengimbau agar pelaksanaan salat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dilaksanakan sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan demi mencegah penyebaran COVID-19.
Muhadjir mengatakan bahwa protokol tersebut sesungguhnya adalah bentuk pengorbanan serta wujud nyata dari realitas, mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk menghindari jatuhnya korban sebagai wujud penghargaan yang tinggi terhadap nyawa manusia.
"Kalau kita ingin menghindari jatuhnya korban akibat COVID-19 terutama saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, bahkan diri kita sendiri, maka patuhi protokol kesehatan," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Gunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan terutama saat ruangan tertutup."
Advertisement