Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Kehilangan Alat Kelamin karena Infeksi, Pria Inggris Ini Bikin Penis Baru di Lengan

Akibat berbagai kendala, Malcolm belum bisa memindahkan penis yang sudah tumbuh di lengannya ke tempat yang seharusnya

Liputan6.com, Jakarta Malcolm MacDonald kehilangan alat kelaminnya karena infeksi darah yang parah. Alih-alih membuat penis baru pada tempat yang seharusnya, organ tersebut dikembangkan di lengan kirinya.

Pria 45 tahun asal Thetford, Norfolk, Inggris ini awalnya mengalami infeksi di sekitar alat kelaminnya yang membuat jari tangan, kaki, dan penisnya menghitam.

"Ketika saya melihat penis saya menghitam, itu seperti film horor. Saya benar-benar panik. Saya tahu dalam lubuk hati saya akan kehilangan itu," ujarnya seperti dilansir dari New York Post pada Minggu (2/8/2020). Hingga tahun 2014, penisnya pun terlepas meski testisnya masih utuh.

"Karena saya telah melewati perasaan hancur karena tahu akan kehilangan itu, saya hanya mengambilnya dan memasukkannya ke tempat sampah," kata ayah dari dua anak itu.

Malcolm pun mencoba mendatangi rumah sakit. Namun para dokter tak bisa melakukan apapun untuk mengembalikannya pada saat itu. Ia menceritakan, yang bisa mereka lakukan hanya "menggulung sisa potongannya seperti gulungan sosis kecil."

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Membentuk Penis di Lengan

Akibat kehilangan organ intimnya, Malcolm pun berantakan dan ia jatuh dalam kebiasaan mabuk-mabukkan.

"Hidup saya benar-benar berantakan karena saya tidak percaya diri. Saya minum terlalu banyak. Saya tidak melihat keluarga dan teman-teman, saya hanya tidak mau harus menghadapi itu," katanya.

Dokter yang selama ini menjadi tempat konsultasi Malcolm suatu hari memberitahunya mengenai ahli rekonstruksi alat kelamin, Profesor David Ralph dari London's University College Hospital. Ia dikenal pernah membuat penis bionik untuk seorang pria bernama Andrew Wardle yang lahir tanpa organ tersebut.

"Itu memberikan saya secercah harapan untuk saya bisa kembali menjadi pria normal," kata Malcolm.

Ralph menjelaskan pada Malcolm bahwa ia bisa melakukan prosedur cangkok lengan yang akan memakan waktu hingga dua tahun. Usai mendapatkan pendanaan untuk prosedur itu, Malcom merasa gembira karena akhirnya ia bisa buang air kecil dengan benar.

"Saya tidak pernah khawatir tentang seks karena saya sudah punya dua anak. Itu lebih kepada kepercayaan diri saya dan hal-hal sederhan seperti menggunakan toilet," kata Malcolm. Tidak hanya itu, dengan membayar 65 ribu dolar, ia meminta tambahan dua inci lebih besar.

3 dari 3 halaman

Belum Bisa 'Dipindah'

Dokter bedah lalu membentuk kemaluan baru dengan pembuluh darah dan saraf dari tubuh Malcolm. Namun, mereka membentuknya di lengan Malcolm terlebih dahulu untuk nantinya dipindahkan ke lokasi yang tepat.

Awalnya, Malcolm merasa senang dan bangga saat melihat sebuah alat kelamin tumbuh di lengannya. Ia bahkan memberikannya nama "Jimmy."

"Seperti sesuatu dari komik sains fiksi yang aneh. Namun ini adalah kesempatan saya untuk hidup normal. Ini adalah langkah pertama menuju ke toilet dan bahkan berhubungan intim dengan seseorang."

Meski tentu saja, orang-orang melihat itu sebagai hal yang tidak biasa dan menertawakannya. Namun Malcolm tetap merasa bahwa ia tak punya pilihan lain.

Namun, penis baru itu belum bisa "dipindahkan" karena berbagai kendala seperti rangkaian perjanjian yang terlewat, masalah jadwal, kekurangan staf di rumah sakit, hingga pandemi COVID-19.

"Rasanya seperti saya dikutuk pada suatu waktu," ujarnya.

Malcolm tetap berharap agar penis itu bisa dicangkokkan di antara kedua kakinya pada akhir tahun ini. "Saya yakin penis ini pada akhirnya akan digunakan untuk sebagaimana itu dibentuk."